Tumpukan Sampah di Kota Tasikmalaya Kian Parah, Warga Desak Solusi Konkret

sampah di dadaha kota tasikmalaya
Tumpukan sampah di Depo Dadaha dibereskan oleh para petugas. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Permasalahan sampah di Kota Tasikmalaya masih menjadi keluhan utama warga.

Kondisi penanganan sampah yang jauh dari ideal menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya peristiwa “Tasik Lautan Sampah” yang sempat terjadi pada 2024.

Warga berharap sistem pengelolaan sampah, terutama dari sumbernya, dapat diperbaiki secara menyeluruh.

Baca Juga:Panduan dan Tips Memilih Cryptocurrency Terbaik untuk Investasi PemulaUang Rp 3,7 Miliar Siap Dibagikan kepada 69 Ormas dan LSM di Kota Tasikmalaya, Kebijakan Efisiensi Menghantui

Di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Alun-Alun Dadaha, tumpukan sampah yang menggunung menjadi pemandangan yang dikeluhkan warga sekitar.

Keterlambatan pengangkutan sampah yang masih sering terjadi membuat lingkungan sekitar tidak nyaman.

“Kami sudah sering melihat sampah menggunung di TPS ini. Bau tak sedap menyebar ke mana-mana dan mengganggu aktivitas warga sekitar. Kami berharap pemerintah benar-benar serius dalam menangani sampah,” ujar Ahmad (45), warga yang tinggal di dekat TPS Alun-Alun Dadaha, Jumat 21 Februari 2025.

Senada dengan Ahmad, Siti (38), seorang ibu rumah tangga di kawasan Dadaha, juga mengungkapkan keresahannya.

“Setiap hari saya harus menutup pintu rumah rapat-rapat agar bau sampah tidak masuk. Selain itu, tumpukan sampah ini juga mengundang banyak lalat dan penyakit. Kami berharap ada solusi konkret dari pemerintah,” katanya.

Keluhan juga datang dari pedagang sekitar yang terdampak oleh bau menyengat dari TPS. Budi (50), salah satu pedagang di Alun-Alun Dadaha, mengungkapkan bahwa masalah sampah ini berpengaruh pada usahanya.

“Pelanggan saya sering mengeluh tentang bau menyengat dari TPS. Kalau kondisi ini terus berlanjut, usaha saya bisa terganggu. Pemerintah harus bertindak lebih cepat dan tegas,” ujarnya.

Baca Juga:Inilah Wakil Gubernur Perempuan Termuda di Indonesia, Seorang Dokter Berusia 30 Tahun, Ayahnya Kiai NU9,17 Persen Pengguna Internet di Indonesia Anak di Bawah 12 Tahun

Tak hanya warga, petugas kebersihan di TPS juga menghadapi kendala akibat keterlambatan pengangkutan sampah.

“Kami bekerja setiap hari, tetapi kalau truk pengangkutnya datang terlambat, sampah jadi menumpuk dan semakin sulit dikelola. Kami berharap ada peningkatan dalam jadwal pengangkutan agar kondisi TPS tetap terjaga,” kata Y, salah satu petugas kebersihan.

Dengan adanya perubahan kepemimpinan di Kota Tasikmalaya, warga berharap ada solusi nyata untuk permasalahan sampah yang berlarut-larut ini.

Mereka mendesak pemerintah setempat untuk menambah jumlah armada, memperbaiki sistem pengangkutan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya. (Ayu Sabrina)

0 Komentar