Sektor KUMKM di Kota Tasikmalaya Dinilai Lemah dan Tidak Optimal

musrenbang umkm di kota tasikmalaya
Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Rahmat Sutarman (tengah) mengikuti musrenbang kemarin, Rabu (19/2/2025). (IST)
0 Komentar

CIBEUREUM, RADSIK – Sejumlah bidang di bawah naungan KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya dinilai belum berjalan optimal, sehingga berdampak pada daya saing dan pertumbuhan ekonomi daerah. Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Rahmat Sutarman, mengungkapkan berbagai persoalan yang menghambat kemajuan sektor KUMKM, termasuk rendahnya jumlah koperasi sehat di kota ini akibat kurangnya pembinaan dan pengelolaan yang maksimal.

Selain itu, Rahmat juga menyoroti daya saing usaha mikro yang masih lemah. Menurutnya, dua faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai serta standar mutu produk yang masih rendah. Ia menekankan pentingnya akses modal, pemasaran, dan pemanfaatan teknologi yang lebih luas bagi pelaku UMKM.

“Pemberdayaan UMKM, pengelolaan usaha mikro, hingga teknologi yang lebih maju harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujar Rahmat usai menghadiri Musrenbang KUMKM Perindag, Rabu (19/02/2025), di Kompleks PPIK Jalan Letjen Mashudi.

Baca Juga:Uang Rp 3,7 Miliar Siap Dibagikan kepada 69 Ormas dan LSM di Kota Tasikmalaya, Kebijakan Efisiensi MenghantuiInilah Wakil Gubernur Perempuan Termuda di Indonesia, Seorang Dokter Berusia 30 Tahun, Ayahnya Kiai NU

Sektor perdagangan juga mendapat kritik tajam. Rahmat menyoroti minimnya jumlah pasar rakyat yang dapat menampung pedagang kecil serta kurangnya pemberdayaan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). Selain itu, lemahnya pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa dinilai berpotensi menurunkan kualitas perdagangan di Kota Tasikmalaya.

Dalam sektor industri, terbatasnya modal dan rendahnya inovasi teknologi disebut sebagai faktor utama yang menghambat daya saing produk daerah. “Kami menekankan adanya kebijakan pemerintah yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan 2023-2026 yang dapat menjadi landasan untuk mendorong percepatan ekonomi dan kemajuan sektor-sektor tersebut,” tuturnya.

Rahmat juga berharap kebijakan tersebut selaras dengan visi Wali Kota Tasikmalaya terpilih, Viman Alfarizi, dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya terpilih, Diky Chandra. Dengan visi menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai kota industri, perdagangan, yang juga religius dan inovatif, sektor UMKM diharapkan dapat berkembang lebih pesat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Maka dari itu, perhatian serius dan langkah konkret dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Tasikmalaya, agar kota ini dapat menjadi pusat ekonomi yang lebih kompetitif dan sejahtera,” pungkasnya. (Firgiawan)

0 Komentar