DALLAS, RADARTASIK.ID – Southwest Airlines Co mengumumkan langkah besar dalam upaya efisiensi dengan memangkas sekitar 1.750 pekerjaan di tingkat kepemimpinan, sebuah keputusan yang menjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal pertama dalam sejarah maskapai penerbangan ini.
Kebijakan PHK massal pegawai Southwest Airlines ini bertujuan untuk mengurangi biaya operasional, dengan pemangkasan yang mencakup 15% posisi korporat, termasuk jajaran kepemimpinan senior dan direktur.
Menurut pernyataan resmi maskapai tersebut pada Senin, 17 Februari 2025, pengurangan ini akan dimulai pada akhir April dan diperkirakan akan sebagian besar selesai pada akhir kuartal kedua.
Baca Juga:PHK Massal Semakin Menjadi-jadi, Tokoh Ternama Ini Mengundurkan Diri Melepas Jabatan yang MenterengPerusahaan Swasta Ternama Ini Akan PHK 8.000 Karyawannya Secara Global
”Ini adalah perubahan yang sangat sulit dan monumental,” kata CEO Southwest, Bob Jordan, dalam surat kepada karyawan, seperti dikutip Bloomberg.
Bob Jordan mengakui bahwa pertumbuhan kepemimpinan dan fungsi nonkontrak selama bertahun-tahun telah melampaui pertumbuhan operasional maskapai.
Dampak PHK Massal terhadap Southwest
Keputusan Southwest melakukan PHK massal ini semakin memperpanjang gejolak yang telah melanda maskapai selama setahun terakhir.
Southwest telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik dengan Elliott Investment Management, perombakan dewan direksi, serta perubahan signifikan dalam strategi operasional.
Maskapai ini juga mulai meninjau kembali model bisnisnya yang selama ini menerapkan konsep layanan seragam.
Kini, Southwest berencana menawarkan kursi premium serta opsi dengan ruang kaki lebih luas, selain memulai layanan penerbangan malam (redeye flights) sebagai bagian dari diversifikasi produknya.
Meskipun memiliki rekam jejak lebih dari lima dekade tanpa PHK paksa, Southwest telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi jumlah tenaga kerja.
Baca Juga:Telkom Bantu Bisnis UKM Tembus Pasar Lebih Luas dengan Memanfaatkan Teknologi DigitalBintang Real Madrid Jude Bellingham Terancam Skorsing 12 Pertandingan Usai Kartu Merah Kontroversial
Sebelumnya, maskapai ini menghentikan perekrutan untuk posisi manajemen dan kantor pusat, serta menangguhkan rekrutmen pilot dan pramugari pada tahun lalu.
Pada November 2024, Southwest juga menawarkan program pensiun sukarela atau cuti panjang bagi karyawan bandara di 18 kota, termasuk Los Angeles dan Atlanta.
Tak hanya itu, beberapa pejabat keuangan dan kepala administrasi maskapai juga baru-baru ini mengumumkan pengunduran diri mereka, menambah daftar perubahan signifikan dalam manajemen Southwest.
Langkah-langkah ini tampaknya turut berdampak pada kinerja saham maskapai.
Pada Selasa pagi, 18 Februari 2025, saham Southwest tercatat turun kurang dari 1% di pasar New York, dengan penurunan sepanjang tahun ini mencapai 9,9%—jauh tertinggal dibandingkan kenaikan 4% pada indeks S&P 500.