RADARTASIK.ID – Sumur Tujuh Karang Hawu menjadi magnet bagi banyak orang yang mencari ketenangan, keberkahan, hingga sekadar menikmati keindahan alam.
Terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, tempat ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata spiritual yang sarat akan kisah mistis.
Sumur Tujuh terbentuk secara alami melalui proses geologi yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca Juga:Warung Ini Jual Asem Kepala Manyung dengan Kuah Super Segar, Wajib Coba!Ayam GEPREK Mak Latah Pedas, Gurih, dan Bikin Nagih!
Namun, bagi masyarakat setempat, tempat ini bukan sekadar fenomena alam biasa.
Air dari masing-masing sumur diyakini memiliki khasiat tersendiri, mulai dari membawa keberuntungan, menyembuhkan penyakit, hingga mempermudah urusan jodoh.
Setiap tahunnya, terutama pada bulan-bulan yang dianggap sakral, tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan dan peziarah.
Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa Sumur Tujuh memiliki hubungan erat dengan Nyai Roro Kidul, penguasa laut selatan.
Beberapa orang percaya bahwa sumur ini memiliki keterkaitan dengan istana gaibnya yang diyakini berada di dasar samudera.
Selain itu, ada pula kepercayaan bahwa tempat ini pernah menjadi lokasi bertapa bagi para spiritualis zaman dahulu.
Terlepas dari kisah-kisah mistis, Tempat ini tetap menawarkan pesona alam yang menakjubkan, terutama panorama matahari terbenam dari tebing Karang Hawu yang sangat memukau.
Baca Juga:Viral di TikTok! Kuliner Hits Blok M Ini Bikin Orang Rela Antre PanjangLagi Bokek? Makan Kenyang di Superindo dengan Rp10.000 Aja!
Kisah Sumur Tujuh Karang Hawu tidak terlepas dari peran Abun Setiawan, seorang juru kunci yang meneruskan tugas neneknya, Umi Enah, sejak tahun 1975.
Ia mengenang bagaimana tempat ini dulunya masih sangat alami, bahkan jalan dari Gunung Winarum ke Karang Hawu masih berupa tanah yang sulit dilalui.
Pada suatu malam di tahun 1975, sebuah bus dari Bandung-Ciwidey datang membawa rombongan yang ingin melakukan ritual mandi malam.
Namun, akses ke sumur masih sangat sulit.
Karena itulah, Abun dan neneknya mulai membangun jalan menuju tujuh kolam alami yang kini dikenal sebagai Sumur Tujuh.
Sejak saat itu, Sumur Tujuh semakin dikenal sebagai tempat wisata spiritual yang memiliki daya tarik tersendiri.
Meskipun tidak sepopuler destinasi wisata lain di Palabuhanratu, tempat ini tetap menarik perhatian banyak orang.
Tempat ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga bagian dari sejarah dan warisan spiritual yang masih dijaga hingga kini.