Tahun 2025 Belum Sampai 2 Bulan, Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Mencapai 94 Pasien

Penyakit demam berdarah dengue dbd, nyamuk aedes aegypti,
Ilustrasi AI gigitan nyamuk aedes aegypti yang menularkan penyakit demam berdarah dengue
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Masyarakat Tasikmalaya perlu mewaspadai gigitan nyamuk yang berkeliaran di siang hari. Serangga tersebut berpotensi membawa virus Demam Berdarah Dengue (DBD).

DBD merupakan salah satu penyakit yang cukup dihindari oleh masyarakat karena bisa mengakibatkan kematian ketika penanganannya tidak tepat atau terlambat. Termasuk di Kota Tasikmalaya di mana saat ini kasus-kasus baru DBD sudah bermunculan sejak awal tahun 2025.

Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra menyebutkan sejak Januari sampai pertengahan Februari 2025, di Kota Tasikmalaya tercatat sudah ada 94 kasus DBD. 6 orang di antaranya masih dalam perawatan di rumah sakit. “Selain 6 yang dirawat, ada yang memang perawatan di rumah dan ada juga yang memang sudah pulih,” ujarnya kepada Radar, Jumat (14/2/2025).

Baca Juga:Pemkot Terima Beres, Klaim Tak Ada Intervensi Kepada Ahli Waris Lahan di Jalan YudanegaraDitetapkan Tersangka, Motif Kasus Adik Bacok Kakak di Tasikmalaya Karena Korban Sering Memarahi Sang Ibu

Sejauh ini tidak ada kasus DBD dengan pasien yang sampai meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa gejala pada pasien terdeteksi lebih dini sehingga respons penanganan lebih cepat. “Tidak ada kasus meninggal dunia dari data yang ada,” ucapnya.

Soal kelompok usia, dr Asep menerangkan bahwa mayoritas merupakan anak-anak. Tapi pada dasarnya serangan nyamuk pembawa DBD tidak mengenal usia. “Bedanya kalau orang dewasa ketika ada nyamuk langsung ditepuk, kalau anak kan tidak,” terangnya.

Faktor iklim dari mulai El Nino Lanina dan sebagainya cukup berpengaruh pada perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Di mana nyamuk tersebut merupakan media penularan atau pembawa virus DBD. “Kondisi cuacanya relatif mendukung perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti,” terangnya.

Ada pun karakter dari nyamuk tersebut yakni beraktivitas di siang hari dengan rupa belang hitam putih. Sehingga warga patut waspada ketika memang ada nyamuk saat beraktivitas di siang hari. “Kalau malam hari, itu nyamuk biasa,” katanya.

Selain itu, perkembang biakan nyamuk aedes aegypti didukung oleh tempat-tempat yang memiliki genangan air. Baik itu di luar ruangan termasuk di dalam rumah. “Seperti dispenser, lemari es, pot bunga dan barang-barang yang menampung air,” ucapnya.

0 Komentar