Pergerakan Tanah Merusak 31 Rumah dan Tempat Ibadah di Cineam Kabupaten Tasikmalaya

pergerakan tanah
Tagana, serta personel TNI-Polri meninjau lokasi pergerakan tanah di Cineam, Jumat 14 Februari 2025. (Dok. Tagana Kabupaten Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 31 bangunan rumah warga dan satu tempat ibadah di Kampung Margamulya, RT 01 RW 02 dan RW 03, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, terdampak pergerakan tanah yang terjadi pada Jumat 14 Februari 2025.

Hingga kini, dampak pergerakan tanah masih terus dirasakan oleh warga, dengan retakan di dinding, lantai, dan tembok rumah yang terus bertambah.

Berdasarkan data yang dihimpun serta hasil pengecekan oleh Forum Komunikasi (FK) Tagana Kabupaten Tasikmalaya, pergerakan tanah yang menyebabkan retakan kecil pertama kali terjadi pada 31 Januari 2025 lalu.

Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi Targetkan Pengambilalihan Beberapa Kewenangan DaerahBantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 Ditahan Sementara

Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengungkapkan bahwa dari 31 rumah yang terdampak, dua rumah mengalami kerusakan berat, termasuk rumah milik warga bernama Nana.

Selain itu, satu bangunan sarana ibadah berupa masjid pondok pesantren juga mengalami kerusakan berat.

“Sementara itu, sisanya sebanyak 28 rumah warga mengalami retakan kecil pada bagian lantai dan tembok rumah. Untuk tanggap darurat, anggota Tagana telah melakukan pengecekan di lokasi,” ujar Jembar.

FK Tagana Dinas Sosial PPKBP3A Kabupaten Tasikmalaya telah bergerak cepat untuk melakukan pengecekan dan pendataan dampak bencana pergerakan tanah tersebut.

Jembar juga berharap pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dapat segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

“Dengan adanya pergerakan tanah ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan siap menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi,” tambahnya.

Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar, Kompol Dr Fajar Cahyono, menyebutkan bahwa sebanyak 33 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat pergerakan tanah di Kampung Margamulya.

Baca Juga:Hindari Penyelewengan Beasiswa PIP, Kemendikdasmen Wajibkan Sekolah Umumkan PenerimaLahan Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Dulunya Ternyata Milik Warga Keturunan

“Kami ikut melaksanakan kegiatan pengecekan bencana pergerakan tanah dari Batalyon D Pelopor Sat Brimob Polda Jabar,” kata Fajar.

Batalyon D Pelopor bersama anggotanya akan terus memantau perkembangan pergerakan tanah di Desa Cikondang dan melakukan tugas SAR di lokasi.

Fajar menjelaskan bahwa sejak 31 Januari 2025, pergerakan tanah terjadi setiap malam dengan geseran sekitar satu sentimeter.

“Sampai saat ini, tanah yang bergeser dan amblas berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter. Kami terus melakukan pemantauan di lokasi,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar, sejumlah personel telah diterjunkan ke lokasi kejadian.

0 Komentar