TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – BPBD Kabupaten Tasikmalaya akan berkoordinasi dengan tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menindaklanjuti dampak bencana pergerakan tanah di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam.
Koordinasi ini dilakukan guna memastikan lokasi pergerakan tanah dan menentukan langkah penanganannya. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, menjelaskan bahwa BPBD masih menunggu tim PVMBG untuk melakukan pengecekan di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam.
Dia menyebutkan bahwa hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir memicu pergerakan tanah di wilayah tersebut. Puluhan rumah terdampak akibat bencana ini, sementara dua rumah warga terpaksa dikosongkan karena kondisinya rusak berat.
Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi Targetkan Pengambilalihan Beberapa Kewenangan DaerahBantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 Ditahan Sementara
“Kami masih menunggu tim ahli dari PVMBG supaya dapat mengecek lokasi pergerakan tanah di Kecamatan Cineam,” terang Nuraedidin.
Menurutnya, dua rumah yang mengalami kerusakan berat harus dikosongkan untuk menghindari risiko lebih lanjut. Pergerakan tanah yang terjadi perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan longsor. BPBD juga telah mengirimkan bantuan kebutuhan pangan bagi warga terdampak.
“Dua Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya, dan saat ini upaya pemerintah daerah masih menunggu tim PVMBG,” tambahnya.
Kepala Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Eros Rosita, menambahkan bahwa dua kepala keluarga harus mengungsi ke rumah saudaranya karena kondisi rumah mereka sudah tidak aman untuk ditempati.
“Karena kondisi rumahnya berbahaya jika tetap dihuni, dua KK mengungsi. Masyarakat juga merasakan pergerakan tanah yang terjadi setiap malam hari, sering terdengar suara retakan di atap genting dan tanah di halaman rumah terasa bergerak,” tuturnya.
Dia berharap agar tim PVMBG segera melakukan pengecekan dan menindaklanjuti situasi pergerakan tanah ini demi keselamatan warga setempat. (Diki Setiawan)