UNICEF: Lemahnya Komitmen Pemda Hambat Percepatan ODF

sebaran ODF di Kota Tasikmalaya
Peta sebaran ODF di Kota Tasikmalaya (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – UNICEF Wash Specialist, Muhammad Zainal, menyoroti masih lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari perilaku buang air besar sembarangan (BABS).

Menurutnya, meskipun banyak pemda memahami bahaya BABS, masih ada kendala dalam penyediaan fasilitas sanitasi yang layak.

“Bisa terjadi proses pencemaran air yang disebabkan BABS. Komitmen Pemda terhadap ODF masih kurang. Mereka paham bahaya BABS, tetapi tahu bahwa toilet mahal,” ujarnya saat dihubungi Radar melalui sambungan telepon, Kamis 13 Februari 2025.

Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi Targetkan Pengambilalihan Beberapa Kewenangan DaerahBantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 Ditahan Sementara

Zainal menegaskan bahwa koordinasi antar sektor, termasuk pemerintah daerah dan Kementerian PUPR, harus diperkuat agar percepatan ODF dapat dilakukan secara efektif.

Ia mencontohkan beberapa daerah yang telah menunjukkan komitmen kuat, seperti salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana kepala daerahnya turun langsung memastikan penggunaan toilet.

“Contoh Pemda yang gercep, ada fasilitas dan ada anggaran banyak. Salah satu di Kabupaten di NTT, kepala daerahnya bawa senter buat lihat kloset digunakan atau tidak. Ini membuat kabupaten itu menjadi ODF,” jelasnya.

Tak hanya di NTT, Zainal juga menyebut percepatan ODF yang berhasil dilakukan di enam kabupaten di Jawa Tengah dalam waktu enam bulan.

Ia menekankan bahwa peran kepala daerah sangat menentukan dalam keberhasilan program ini.

“Di Jawa Tengah ada enam kabupaten yang susah untuk ODF. Dalam waktu enam bulan, sudah ODF. Jadi peran pemerintah, terutama Bupati dan Walikota, sangat penting untuk mendorong percepatan ODF,” tambahnya.

Salah satu faktor utama yang mempercepat pencapaian ODF, lanjut Zainal, adalah komitmen kepala daerah.

Baca Juga:Hindari Penyelewengan Beasiswa PIP, Kemendikdasmen Wajibkan Sekolah Umumkan PenerimaLahan Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Dulunya Ternyata Milik Warga Keturunan

Ia bahkan mencontohkan seorang bupati yang juga seorang ustadz, yang menggunakan ceramah keagamaan untuk mendorong kesadaran masyarakat terkait pentingnya sanitasi yang baik.

“Bahkan ada bupati yang seorang ustadz, dia buat ceramah yang berkaitan dengan ODF,” ungkapnya.

Dengan adanya contoh nyata dari beberapa daerah tersebut, Zainal berharap semakin banyak Pemda yang mengambil langkah konkret untuk memastikan daerahnya bebas dari BABS demi kesehatan masyarakat yang lebih baik. (Ayu Sabrina)

0 Komentar