Rencana Pengembalian Jalur Taman Kota Tasikmalaya ke Aspal Hotmix Tuai Pro-Kontra

taman kota tasikmalaya
Pengendara melintas di depan Taman Kota Tasikmalaya (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rencana Pemerintah Kota mengembalikan jalur Taman Kota Tasikmalaya dari batu andesit kembali ke aspal hotmix menuai pro-kontra di kalangan anggota DPRD.

Ada yang setuju, namun ada pula yang menilai pemborosan.

Pemkot pun diminta mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk fungsi, estetika, serta efisiensi anggaran sebelum mengambil keputusan akhir.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat, menilai penggunaan batu andesit tidak cocok untuk jalur kendaraan bermuatan berat yang kerap melintasi area taman kota.

Baca Juga:Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 Ditahan SementaraHindari Penyelewengan Beasiswa PIP, Kemendikdasmen Wajibkan Sekolah Umumkan Penerima

Seperti kendaraan yang hendak melakukan loading ke sejumlah toko yang ada di Jalan HZ Mustofa.

Menurutnya, penggunaan batu andesit lebih sesuai untuk area pejalan kaki atau sepeda motor seperti halnya area pedestrian.

“Jadi memang tidak cocok, melihat volume kendaraan melintas di depan Masjid Agung itu relatif sibuk ya, andesit tidak akan kuat lama,” ujar Anang usai menghadiri Musrenbang Sektoral, Rabu 12 Februari 2025.

Selain masalah fungsi, Anang juga menyoroti dampak penggunaan batu andesit terhadap kelancaran lalu lintas. Ia menilai jalur di depan Masjid Agung seharusnya tetap memungkinkan kendaraan melintas dengan baik, meskipun merupakan area dengan aktivitas ekonomi yang padat. “Kemudian, di sana ada jalan yang arah ke kantor pemda lama, itu harus ditutup karena aset pemkab, bukan peruntukan jalan umum, jadi harus dikembalikan sesuai dengan porsinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Anang menambahkan bahwa lokasi jalan batu andesit yang berdekatan dengan pedestrian Jalan HZ Mustofa akan lebih menunjang keindahan kota jika dikembalikan menggunakan aspal hotmix. “Itu kan tempat banyak orang, seperti contoh di Yogyakarta. Bakal ramai, jadi intinya tinggal menata. Termasuk keberadaan pedagang di sana juga diharapkan tertata ya,” tambahnya.

Di sisi lain, Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, H Denny Romdony, menilai bahwa penggantian batu andesit dengan aspal hotmix justru akan menambah biaya dan terkesan sebagai pemborosan. Ia berpendapat bahwa konsep penggunaan batu andesit tetap dapat dipertahankan dengan memperkuat strukturnya agar lebih tahan lama.

“Selama ini sejak dibangunnya kawasan jalur pedestrian Cihideng dan penataan di depan Masjid Agung, dengan tambahan aksesoris untuk memperkuat daya tarik estetika, kurang mendapatkan perhatian dalam pemeliharaannya, sehingga daya tariknya semakin berkurang karena rusak dan lusuh tak terjaga,” ujarnya. (Firgiawan)

0 Komentar