Punya Kualitas Bagus, Kayu Manis Bojonggambir Tasikmalaya Tembus Pasar Nasional

Kayu Manis Bojonggambir
DIKERINGKAN. Petani asal Bojonggambir saat proses pengeringan kulit kayu manis yang sudah dikuliti dari batangnya. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bojonggambir dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kayu manis berkualitas. Di kawasan ini, banyak petani yang membudidayakan kulit kayu manis untuk dijadikan rempah, bumbu masak, hingga bahan campuran obat herbal.

Salah satu daerah yang cukup terkenal dengan produksi kayu manisnya adalah Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir. Petani di desa ini tidak hanya mengandalkan pasar lokal, tetapi juga menjangkau pasar di luar daerah, termasuk Cirebon dan Purwokerto.

Iyan Suryana, seorang petani kayu manis yang berasal dari Kampung Sirnagalih, Desa Ciroyom, menceritakan bahwa usaha budidaya kayu manis ini merupakan usaha turun-temurun dari orang tuanya.

Baca Juga:Prediksi Gent vs Real Betis di Liga Konferensi Eropa: Bermain di Kandang Jadi Kekuatan GentPrediksi Porto vs Roma di Liga Eropa: Tim Portugal Lebih Diunggulkan, Tamu Belum Konsisten

Sejak tahun 2018, Iyan meneruskan usaha keluarga dalam mengolah kulit kayu manis. Proses pengolahan dimulai dengan menjemur dan mengeringkan kulit kayu manis untuk kemudian dijadikan rempah atau bahan herbal.

Menurut Iyan, kualitas kayu manis dari Bojonggambir tidak kalah dengan produk dari daerah lain. Bahkan, kayu manis tersebut sudah dipasarkan hingga ke luar daerah seperti Cirebon dan Purwokerto.

Penjualannya cukup stabil, dan hasil dari usaha ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Iyan menyebutkan bahwa dalam seminggu, ia dapat menjual hingga 60 kilogram kulit kayu manis ke pengepul.

Ada dua jenis kayu manis yang dibudidayakan oleh Iyan, yaitu jenis daun hijau dan daun merah. Meskipun harga kayu manis di tingkat petani masih terbilang standar, yakni sekitar Rp 46.000 per kilogram, usaha ini tetap memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Proses pengolahan kayu manis dimulai dengan memotong batang kayu manis, kemudian menguliti bagian luar hingga bagian dalam kulit yang lebih halus.

“Dijemur selama 2 hari, setelah kering kayu manis digulung seperti dan dipotong sesuai kebutuhan. Untuk bahan baku kayu manis dari hasil menanam dan juga beli lagi ke petani lainnya,” jelas dia.

Camat Bojonggambir, Edi Mulyana, juga menambahkan bahwa permintaan kulit kayu manis dari Bojonggambir cukup tinggi, terutama ke luar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa kayu manis Bojonggambir semakin dikenal dan diminati, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

0 Komentar