PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Perahu Asal Pangandaran ternyata sudah diekspor hingga ke luar negeri. Seperti yang dilakukan Tio, nelayan di Pananjung Kecamatan Pangandaran yang sudah memproduksi perahu puluhan tahun.
Tio merupakan seorang nelayan lepas. Tapi, dari tangannya itu, dia telah membuat banyak perahu nelayan. Bahkan, perahu buatannya sudah tembus pasar Belanda dan Australia.
Perahu asal Pangandaran yang dijualnya berjenis fiber. Itu bisa digunakan untuk melaut lebih dari 1 mil.
Baca Juga:Petugas Gabungan Razia Tempat Karaoke di Kawasan Wisata Pangandaran, Ini HasilnyaJeje Wiradinata Akan Tetap Memantau Jalannya Pemerintahan Baru di Pangandaran
Satu perahu yang diolah tangannya sepanjang 17 meter bisa selesai sekitar dua minggu hingga satu bulan. Pembuatan perahu nelayan itu dilakukan oleh lima orang.
Tio mengaku, awalnya menjadi perajin perahu ikut dengan orang lain. Dia menjadi kuli pembuat perahu.
Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kemampuan, Tio pun akhirnya membuat perahu sendiri. Awal tahun 1993, ia merintis kerajinan perahu di saung miliknya. “Sekarang Alhamdulillah (tempat produksi perahu) lebih luas,” katanya, Kamis 13 Februari 2025.
Dulu, Tio membuat perahu dengan lebar satu meter dengan panjang 2 hingga 3 meteran. “Untuk nelayan kampung dulu mah (membuat perahu),” katanya.
Harga perahu itu ia juag Rp 1,8 juta. “Itu harganya paling murah. Nelayan tradisional, kalau dulu kan tidak terlalu jauh ke tengah melautnya,” tuturnya.
Sekarang, perahu buatannya paling kecil yakni lebar 1,2 meter dengan panjang 8 hingga 11 meter. “Harganya mulai Rp 20 hingga Rp 30 juta,” ungkapnya.
Proses pembuatan perahu asal Pangandaran tidak semudah yang dibayangkan. Bahan-bahan utama harus dibentuk dan diukir.
Baca Juga:Julukan Garut Swiss Van Java Harus Tetap Dipertahankan, Jaga Ciri KhasKasus BBM Oplosan Terungkap, Pelaku Jual ke Warga Pangandaran
“Bahan dasarnya itu sebetulnya hanya fiber dan kayu. Sudah itu saja. Karena fiberglass kan mencakup beberapa bahan, ada resin, katalis, talek dan pigmen untuk warna,” terangnya.
Tio mengaku sepanjang tahun 2024 telah membuat sekitar 30 perahu. Itu dijualnya ke pantai utara hingga pantai selatan. “Cuma pernah jual hingga ke Australia dan Belanda,” jelasnya. (Deni Nurdiansah)