Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan Kenalkan Losida sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Padukuhan Ngrombo

Losida
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode ke-138 Unit XI.A.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menginisiasi sosialisasi dan penanaman Lodong Sisa Dapur (Losida) di RT 1 dan RT 2 Padukuhan Ngrombo. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

GUNUNG KIDUL, RADARTASIK.ID – Permasalahan sampah masih menjadi tantangan di banyak wilayah Indonesia, terutama di pedesaan. Seiring dengan meningkatnya populasi, volume sampah juga terus bertambah.

Meskipun pemerintah telah mengupayakan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle), penerapannya di tingkat desa masih menemui berbagai kendala, seperti kurangnya pemahaman serta kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Di Padukuhan Ngrombo, Kalurahan Semugih, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, masyarakat masih mengandalkan metode pembakaran sebagai cara utama untuk mengurangi timbunan sampah, khususnya sampah organik.

Baca Juga:Unjani Raih Akreditasi UNGGUL dari BAN-PT, Jadi Salah Satu Perguruan Tinggi Terkemuka di IndonesiaAncelotti Ingatkan Para Pemain Real Madrid tentang Kemenangan Atas Manchester City yang Bisa Mengelabui

Hal ini dilakukan karena wilayah tersebut belum memiliki layanan pengangkutan sampah maupun tempat pembuangan yang memadai.

Sayangnya, metode pembakaran ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, terutama pencemaran udara akibat pelepasan zat beracun seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan partikel polusi lainnya.

Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode ke-138 Unit XI.A.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menginisiasi sosialisasi dan penanaman Lodong Sisa Dapur (Losida) di RT 1 dan RT 2 Padukuhan Ngrombo.

Kegiatan ini berlangsung di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan, Desi Nurfita SKM MKes (Epid).

Losida diperkenalkan sebagai solusi pengelolaan sampah organik rumah tangga yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Metode Losida menggunakan pipa paralon berukuran 150 cm dengan diameter 4 inci yang ditanam ke dalam tanah hingga kedalaman sekitar 30 cm.

Baca Juga:Mengenal Allosaurus, Predator Ganas dari Zaman JuraPenyesalan Zaniolo Pilih Atalanta: Jika Dilihat Kembali, Saya Seharusnya Membuat Keputusan yang Berbeda 

Bagian bawah pipa dilengkapi dengan beberapa lubang kecil yang berfungsi sebagai akses bagi organisme pengurai untuk mempercepat proses pengomposan.

Pada bagian atas pipa terdapat lubang untuk memasukkan sisa dapur, seperti telur, sayuran, buah-buahan, dan nasi.

Lubang ini kemudian ditutup untuk menjaga kelembaban di dalam pipa, sehingga proses dekomposisi dapat berjalan optimal dan menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah.

Mahasiswa KKN UAD tidak hanya melakukan penanaman Losida, tetapi juga mengadakan sosialisasi kepada warga setempat.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan cara mengoptimalkan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan.

0 Komentar