TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang berada di wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, mengungkapkan kekesalan mereka terkait kinerja distributor pupuk bersubsidi yang dinilai tidak profesional.
Salah satu pemilik KPL, sebut saja Udin (nama samaran), mengeluhkan seringnya keterlambatan pengiriman pupuk oleh distributor, terutama yang berasal dari CV MMS dan CV GBS.
Udin mengungkapkan bahwa meskipun pembayaran untuk pupuk sudah dilakukan terlebih dahulu, pengiriman tetap terlambat tanpa pemberitahuan yang jelas.
Baca Juga:Lahir Bulan Februari, Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Puskesmas Mangunreja Kabupaten TasikmalayaTak Berguna, Aturan Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Kota Tasikmalaya Tidak Berjalan Efektif
Lebih lanjut, Udin menyebutkan bahwa masalah pengiriman pupuk dari distributor CV GBS semakin parah karena setiap kali pengiriman, distributor pupuk tersebut tidak menyertakan nota pengiriman.
Sementara itu, distributor CV MMS juga kerap tidak mengirimkan jumlah pupuk sesuai permintaan KPL.
Sebagai contoh, meskipun KPL meminta pengiriman 5 ton pupuk, yang datang hanya 2 ton.
Praktik ini menambah frustrasi para pemilik KPL, yang merasa bahwa distributor tidak serius dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Selain masalah pengiriman yang terlambat, Udin juga mengungkapkan adanya penyalahgunaan aplikasi T-Pubers, sebuah sistem transaksi pupuk.
Beberapa transaksi dilakukan oleh distributor CV MMS dan CV GBS tanpa sepengetahuan KPL.
Setelah dikonfirmasi, distributor CV MMS mengakui kesalahannya dan berjanji untuk mengganti pupuk yang telah dikirim, namun masalah tersebut baru terungkap setelah adanya komunikasi dengan salah satu karyawan distributor yang menjelaskan bahwa transaksi tersebut sebenarnya terkait dengan pelunasan utang stok pupuk.
Baca Juga:Banyak Warga di Pusat Kota Tasikmalaya Masih Buang Limbah Toilet ke SungaiKasus Pembacokan di Tasikmalaya! Adik Diamankan Polisi, Kakak Masuk Rumah Sakit
Udin menegaskan bahwa jika transaksi tersebut memang berkaitan dengan utang, pihak distributor seharusnya memberitahukan terlebih dahulu, bukan secara diam-diam melakukan transaksi. ”Ini seolah-olah malah ngumpet,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Kamis, 13 Februari 2025.
Sebagai langkah perbaikan, Udin menuntut agar distributor lebih profesional dalam menjalankan tugas mereka, terutama dalam hal pengiriman tepat waktu dan transparansi komunikasi.
Ia juga berharap agar distributor tidak lagi membuat janji-janji kosong yang hanya merugikan KPL.
Komunikasi yang jelas dan tepat waktu, menurut Udin, adalah kunci untuk meningkatkan kerja sama yang lebih baik antara KPL dan distributor.
”Jangan dikit-dikit, ujug-ujug suka dadakan kalau ada apa-apa itu, harus foto ini harus foto itu,” jelasnya.