TASIKMALAYA, RADATASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya berencana untuk tetap fokus pada revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir pada tahun 2026.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengelola gas metana yang dihasilkan dari sampah menjadi bahan bakar alternatif pengganti LPG.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, H Deni Diyana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk program ini.
Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi Targetkan Pengambilalihan Beberapa Kewenangan DaerahBantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 Ditahan Sementara
“Kami terinspirasi dari beberapa daerah yang telah berhasil memanfaatkan gas metana sebagai bahan bakar pengganti LPG. Oleh karena itu, kami ingin menerapkan program serupa di Kota Tasikmalaya,” ujarnya setelah menghadiri Musrenbang sektoral yang diadakan di aula DPUTR, Kamis 13 Februari 2025.
Selain pemanfaatan gas metana, Deni juga menyampaikan bahwa DLH akan membenahi sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di TPA Ciangir serta menerapkan metode sanitary landfill dengan cakupan yang lebih luas untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara ramah lingkungan.
Gas metana yang dihasilkan pada metode sanitary landfill nantinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.
“Minimalnya bisa untuk dimanfaatkan kebutuhan gas warga di sekitar TPA,” tambahnya.
Di luar program TPA Ciangir, DLH Kota Tasikmalaya juga berjanji memperbaiki kualitas udara di Kota Resik.
Saat ini, indeks kualitas udara di Tasikmalaya berada di angka 80-an, yang tergolong cukup baik.
Namun, DLH akan terus memperluas program penghijauan di berbagai wilayah kota untuk meningkatkan kualitas udara.
Baca Juga:Hindari Penyelewengan Beasiswa PIP, Kemendikdasmen Wajibkan Sekolah Umumkan PenerimaLahan Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Dulunya Ternyata Milik Warga Keturunan
“Secara bertahap melalui langkah ini, diharapkan Kota Tasikmalaya dapat semakin bersih, hijau, dan mampu mengelola sampah secara lebih efektif demi lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” harap Deni.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, H Asep Goparullah, mendukung rencana DLH memanfaatkan gas metana di Ciangir dan perbaikan IPAL TPA.
Namun ia meminta rencana itu direncanakan dengan matang.
Mengacu pada kinerja DLH di tahun 2024, Asep menyebutkan bahwa ada beberapa aspek yang masih memerlukan perhatian dan perbaikan di DLH. Mulai dari anggaran, SDM, dan kondisi lainnya.
“Perubahan yang dilaksanakan di DLH, baik dari sisi pengelolaan sampah maupun yang lain, menunjukkan adanya progres pembenahan. Kita pun sedang melaksanakan kegiatan 2025 untuk perbaikan penataan kembali baik di Ciangir maupun di lokasi-lokasi lain yang telah disampaikan. Itu menjadi bagian dari rencana yang akan kita lakukan,” jelasnya. (Firgiawan)