TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Puluhan anggota Tagana Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan pelatihan rutin dalam materi Medical First Response (MFR) atau Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).
Kegiatan ini berlangsung di Markas Komando Tagana pada Selasa, 11 Februari 2025, dengan tujuan memperkuat keterampilan mereka dalam menghadapi situasi darurat.
Kepala Bidang Operasi, Pengendalian, dan Perencanaan di Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Asep Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang agar anggota tim mampu memberikan pertolongan pertama sebelum tenaga medis profesional tiba di lokasi kejadian.
Baca Juga:Cerita Penggemar K-Pop dari Tasikmalaya Mengejar Konser Boy Band Seventeen ke JIS, Beli Tiket Rp 3 JutaGerakan Pangan Murah Digelar, Pedagang Pasar Tradisional di Kota Tasikmalaya Mengeluh Rugi
Menurutnya, kesiapan semacam ini menjadi krusial untuk memastikan korban mendapatkan penanganan awal yang tepat.
Dalam pelatihan yang melibatkan 20 anggota tersebut, peserta menerima berbagai materi teknis, termasuk SOP pertolongan pertama, teknik evakuasi, teknik balut bidai, serta langkah-langkah menghadapi situasi seperti tersedak, gigitan ular, dan resusitasi jantung paru (RJP) jika korban tidak memiliki napas atau denyut nadi.
Selain aspek teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya kerja sama tim dan komunikasi yang efektif selama proses penanganan.
Asep menilai bahwa pelatihan semacam ini sangat penting dan menjadi bagian dari materi dasar yang wajib dikuasai oleh setiap anggota Tagana.
Ia menambahkan bahwa materi ini tidak hanya relevan saat bertugas di lokasi bencana, tetapi juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat maupun keluarga, jika terjadi situasi darurat.
”Dengan latihan rutin ini, diharapkan anggota Tagana semakin siap dan terampil dalam menjalankan tugas kemanusiaan, terutama dalam situasi bencana atau darurat medis,” ucap Asep berharap. (Radika Robi Ramdani)