BANJAR, RADARTASIK.ID – Kasus demam berdarah dengue (DBD) dari awal Januari hingga Februari 2025 di Kota Banjar mencapai 41 kasus.
“Jumlah kasus DBD Januari 2025 sampai saat ini sudah ada 41 kasus di Kota Banjar,” ucap Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar dr Ika Rika, Selasa 11 Februari 2025.
Ika menjelaskan, jumlah demam berdarah dengue terbanyak di wilayah Kecamatan Banjar sebanyak 15 kasus, Langensari 13 kasus, Pataruman 11 kasus dan Purwaharja 2 kasus.
Baca Juga:Julukan Garut Swiss Van Java Harus Tetap Dipertahankan, Jaga Ciri KhasRevitalisasi Alun Alun Kota Banjar Tergantung Kebijakan Pemprov Jawa Barat
Diakuinya, kasus DBD paling banyak pada Januari 2025. Sedangkan Februari sampai saat ini ada satu kasus. Kebanyakan usia produktif 15-44 tahun.
“Anak-anak dan remaja juga ada, hanya jumlahnya tidak terlalu banyak di bandingkan usia produktif,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Ika, meski kasus DBD meningkat namun hingga sampai saat ini tak ada yang meninggal dunia akibat DBD.
Namun beredar informasi ada warga Kota Banjar meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue. Pihaknya pun sedang melakukan pelacakan dan penelusuran di lapangan.
“Kemarin juga ada info begitu, tapi saya konformasi ke RSUD tidak ada katanya. Mudah-mudahan tidak ada,” ujarnya.
Meski nanti ditemukan ada, pihaknya akan gencar melakukan penanganan pencegahan agar penyakit DBD tidak meluas. Caranya melalui membiasakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
Karena hanya dengan membiasakan PSN nyamuk penyebab DBD tidak berkembang, sehingga kasus DBD di Kota Banjar bisa ditekan.
Baca Juga:Dewan Akan Kawal Revitalisasi Alun-Alun Kota Banjar, Harus Punya Ciri KhasPaguyuban PKL Dukung Revitalisasi Alun-Alun Kota Banjar, Berharap Lebih Tertata
“Penangannya sudah baik. Buktinya februari sekarang baru 1 kasusnya. Januari banyak libur, mungkin orang-orang pada liburan, perpindahan dari dalam atau luar kota,” terangnya. (Anto Sugiarto)