Ia menghias lightstick tersebut dengan berbagai pernak-pernik agar lebih menarik.
Persiapan lainnya termasuk memilih pakaian terbaik dan merias diri secantik mungkin untuk konser tersebut.
“Aku datang jam 1 siang. Karena ada fan zone di sana. Kita bisa foto-foto dulu sama banner member atau beli merch mereka,” tuturnya.
Di area konser, para penggemar disuguhi berbagai merchandise resmi dari promotor dan label artis.
Baca Juga:3 Ide Merayakan Hari Valentine dan Rekomendasi Hadiah untuk PasanganMengungkap Sejarah Hari Valentine dan Romansa Perayaan Setelahnya
Bahkan di gerbang masuk, banyak pedagang yang menjual foto-foto hingga suvenir bergambar wajah anggota Seventeen.
“Yang jualan banyak banget. Ada yang jual photocard meski gak resmi ya pastinya. Ada yang jual batrai buat lightstick. Ada yang sewain jasa titip barang, jasa foto polaroid, jasa make up. Kayaknya berkah juga buat warga dan pedagang sekitar,” kata Chila dengan semangat.
Namun, perjuangan Chila untuk bertemu Seventeen tidaklah mudah.
Ia harus bersaing cepat dalam memesan tiket secara online, mengantre lama saat menukar tiket, hingga berdesakan untuk masuk ke arena konser.
Cuaca panas Jakarta pun menjadi tantangan tersendiri.
“Fans-nya kan banyak ya sampai bagian atas stadium itu kan orang semua. Satu hari ada kali berapa ratus orang, semua pengen ketemu Seventeen. Kita antre masuk, antre keluar, mau minum, makan, juga antre. Tapi kita senang pas lihat Seventeen perform di panggung yang megah sekali,” terangnya.
Chila adalah satu dari sekian banyak penggemar K-Pop di Indonesia yang rela berdesakan dan mengeluarkan banyak uang demi bertemu idola mereka.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan penggemar lain dari berbagai daerah seperti Surabaya, Purwokerto, bahkan dari luar negeri.
Semangat dan dedikasi para penggemar ini menunjukkan betapa besar pengaruh budaya K-Pop di Indonesia, yang mampu menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk berbagi kegembiraan yang sama. (Ayu Sabrina)