JBZ Kota Tasikmalaya Ajak Siswa Aktif Bergerak dan Bijak Bermedia Sosial

GEMBIRA
Tim edukator JBZ Kota Tasikmalaya mengajak siswa SDN Mugarsari untuk bermain berbagai permainan tradisional. (istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Organisasi nonpemerintah, Jabar Bergerak Zilenial (JBZ) Kota Tasikmalaya menggelar program Hayu Diajar Bumi Pasundan 2025 di SDN Mugarsari, Kecamatan Tamansari pada 7 – 8 Februari 2025.

Dengan mengusung tema Surviving The World with Alpha Generation, program Hayu Diajar Bumi Pasundan 2025 dirancang untuk memberikan dukungan dan membekali generasi alpha dengan keterampilan dan wawasan agar mereka siap menghadapi tantangan di era digital dengan bijaksana.

Selain itu, program ini juga bertujuan membantu anak-anak memanfaatkan peluang yang akan menentukan masa depan mereka.

Baca Juga:Baju Thrift Digandrungi Anak Muda, Happy Store Hadirkan Merek Ternama UBK Tasikmalaya Buka PMB 2025, Tersedia Beasiswa Tahfiz dan KIP

Ketua Pelaksana Acara Hayu Diajar Bumi Pasundan 2025 JBZ Kota Tasikmalaya, Az-Zahra Nadhira mengungkapkan, berdasarkan penelitian dari American Academy of Pediatric, generasi alpha menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari di depan layar dan satu dari empat anak mengalami kekurangan dalam gerak aktif dan minim interaksi sosial secara langsung.

“Oleh karena itu, program ini ditujukan untuk kelas 4 – 6 karena mereka akan beranjak remaja dan perlu dibekali dengan materi-materi yang kami sampaikan, seperti digital awareness biar mereka jadi smart user pas mereka pakai gadget,” ujarnya kepada Radar, Sabtu (8/2/2025).

Program rutin tahunan JBZ ini berlangsung selama dua hari dengan agenda yang telah disusun untuk memberikan pengalaman edukatif dan menyenangkan bagi para peserta.

Pada hari pertama, Jumat (7/2/2025), tim JBZ Kota Tasikmalaya memberikan berbagai materi edukatif, antara lain digital awareness, pendidikan seks dan pencegahan terhadap tindakan perundungan atau bullying.

Sementara itu, di hari kedua, Sabtu (8/2/2025), para siswa SDN Mugarsari diajak untuk bermain berbagai permainan tradisional yang kini semakin jarang dimaikan.

Beberapa permainan tradisional yang dimainkan antara lain pecle, bekel, galah, lompat tinggi, dan masih banyak lagi yang disambut antusias oleh para siswa.

“Jadi mereka banyak geraknya juga. Beberapa dari mereka juga banyak mengenal permainan tradisional yang jarang dimainkan,” katanya.

Baca Juga:Plaza Asia Tasikmalaya Gelara Festival Biscuit, Dapatkan Diskon 35 PersenHotel Santika Tasikmalaya Tawarkan Dinner Imlek Mewah dan Promo Kamar Berhadiah Voucher Staycation

Melalui kegiatan ini, JBZ Kota Tasikmalaya berharap para siswa dapat lebih memahami dunia digital secara bijak, mendapatkan edukasi tentang seksualitas, serta menyadari bahaya perundungan yang saat ini kerap terjadi di lingkungan sekolah.

Dalam pelaksanaan program Hayu Diajar Bumi Pasundan 2025, JBZ Kota Tasikmalaya didukung oleh 21 orang volunteer dan 6 orang edukator yang bertugas untuk memberikan materi kepada para siswa SDN Mugarsari. (FITRIAH WIDAYANTI)

0 Komentar