RADARTASIK.ID – Setelah sukses besar dengan Everything Everywhere All at Once, aktor pemenang Oscar Ke Huy Quan kembali ke layar lebar dengan film Love Hurts.
Film ini tampaknya mencoba mengulang formula sukses pendahulunya dengan menggabungkan aksi bela diri, elemen komedi, dan pesan kehidupan.
Namun, ada satu perbedaan mencolok: Love Hurts lebih mengandalkan adegan kekerasan yang eksplisit, menampilkan detail mengerikan seperti tangan yang tertusuk pisau, pena yang tertanam di mata seseorang, hingga gigi yang menempel pada lakban yang ditarik dari mulut sandera.
Baca Juga:Saingannya Barcelona dan Man United, Arsenal Bertekad Rebut Alexander Isak, Newcastle Pasang Harga TinggiEmpoli Terpuruk Lagi, D’Aversa Soroti Wasit dan Striker AC Milan Gimenez yang Licik
Unsur gore (adegan kekerasan ekstrem) ini memberikan nuansa yang lebih brutal dalam aksi laga yang ditampilkan.
Alur Cerita: Aksi Balas Dendam yang Dibumbui Romansa
Quan memerankan Marvin Gable, seorang agen real estat yang sebenarnya memiliki masa lalu kelam sebagai pembunuh bayaran.
Ia pernah bekerja untuk kakaknya, Knuckles (diperankan oleh Daniel Wu), yang merupakan seorang bos kriminal.
Sebelum keluar dari dunia kejahatan, Marvin menerima satu tugas terakhir: menghabisi Rose (Ariana DeBose), mantan kekasihnya yang telah mencuri jutaan dari organisasi mafia.
Namun, rasa iba membuatnya memilih untuk membiarkan Rose pergi.
Bertahun-tahun kemudian, Rose kembali dengan satu tujuan: membalas dendam terhadap orang-orang yang telah mengkhianatinya.
Rose yang sudah lelah bersembunyi merasa bahwa hidup dalam pelarian bukanlah kehidupan yang sesungguhnya.
Kini, ia bertekad untuk menyelesaikan urusannya sekaligus mencoba memperbaiki hubungannya dengan Marvin.
Baca Juga:Duel Ketat Empoli vs AC Milan, Bagaimana Strategi Conceicao Mengubah Kekacauan Jadi Kemenangan?Kombinasi Gimenez dan Pulisic, Amunisi Baru AC Milan dalam Perburuan Serie A
Dalam perjalanannya, ia berhadapan dengan berbagai musuh, termasuk seorang akuntan licik yang diperankan oleh Rhys Darby.
Sementara itu, Marvin sendiri menghadapi dilema antara membantu Rose atau tetap berada di jalur kehidupannya yang baru.
Eksekusi Film: Aksi Spektakuler, Narasi Kurang Kuat
Film Love Hurts dibuka dengan kredit yang menampilkan elemen-elemen visual yang menggemaskan, seperti plester yang merepresentasikan luka fisik dan emosional para karakternya.
Namun, narasi yang muncul di sepanjang film terasa seperti tambahan yang dibuat di tahap pascaproduksi untuk menjelaskan alur yang mungkin membingungkan penonton.
Ada beberapa momen di mana Marvin muncul untuk menjelaskan cerita atau menegaskan kembali tema film, memberikan kesan bahwa plotnya kurang solid.