Persaingan Teknologi AS vs China
Ketegangan terkait kecerdasan buatan terjadi di tengah meningkatnya persaingan antara Amerika Serikat dan China dalam inovasi teknologi.
Pemerintah AS telah menerapkan berbagai pembatasan terhadap perusahaan teknologi asal China, termasuk menerapkan tarif dagang terhadap produk China, melarang perusahaan seperti Huawei dalam sistem pemerintahan, serta membatasi ekspor mikrochip canggih yang digunakan dalam pengembangan model AI tingkat tinggi.
Pada tahun sebelumnya, Kongres dan Presiden Joe Biden menyetujui kebijakan yang mengharuskan perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk melepas kepemilikannya di AS atau menghadapi larangan total.
Baca Juga:AI China Melesat, AS Panik, DeepSeek R1 Tantang Dominasi OpenAI dan GoogleSekda Mohamad Zen Jadi Saksi Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Tasikmalaya di Mahkamah Konstitusi
Meskipun kebijakan ini saat ini tertunda, mantan Presiden Donald Trump sebelumnya juga telah mengusulkan larangan TikTok dan baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif guna memperpanjang tenggat waktu solusi jangka panjang sebelum larangan tersebut berlaku secara hukum.
Selain itu, pada tahun 2023, Biden telah melarang penggunaan TikTok pada perangkat pemerintah federal.
LaHood menyatakan bahwa persaingan dalam bidang teknologi dengan pemerintah China merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh AS.
Menurutnya, undang-undang bipartisan yang mereka ajukan bertujuan untuk menutup celah yang dapat dimanfaatkan DeepSeek untuk mengakses data warga Amerika.
Dengan demikian, ia menekankan pentingnya melindungi informasi pengguna serta memastikan dominasi AS dalam pengembangan kecerdasan buatan.
Respons Global terhadap DeepSeek
Rancangan undang-undang ini tidak hanya menargetkan DeepSeek, tetapi juga seluruh aplikasi AI yang dikembangkan oleh perusahaan induknya, High-Flyer, sebuah hedge fund asal China.
Meskipun demikian, undang-undang ini tetap memberikan pengecualian untuk kepentingan keamanan nasional dan penelitian, sehingga memungkinkan studi lebih lanjut terhadap DeepSeek.
Sejumlah negara telah mengambil langkah serupa dalam membatasi penggunaan DeepSeek.
Baca Juga:Inter Dihancurkan Fiorentina, Simone Inzaghi: Kami Benar-Bbenar Hilang Tantangan Baru di Napoli, Philip Billing Ceritakan Rahasia Belajar dari McTominay dan Anguissa
Italia telah memblokir akses ke aplikasi ini dengan alasan perlindungan data pengguna serta mengumumkan penyelidikan terhadap perusahaan di balik chatbot tersebut.
Taiwan dan Korea Selatan juga telah melarang penggunaannya di perangkat pemerintahan.
Sementara itu, Australia baru saja mengumumkan larangan DeepSeek pada sistem dan perangkat pemerintahan mereka.
Di tingkat negara bagian, Texas telah mengambil tindakan serupa dengan melarang penggunaan DeepSeek dan RedNote—sebuah aplikasi alternatif TikTok asal China—pada perangkat pemerintah negara bagian.