Chatbot DeepSeek Dituding Terkait dengan Perusahaan Telekomunikasi China yang Dilarang di AS

Chatbot DeepSeek
Tampilan China Mobile di desktop dan DeepSeek di handphone. (Sandy AW/Radartasik.id)
0 Komentar

Analisis ini hanya mencakup versi web DeepSeek, sementara versi selulernya yang masih menjadi salah satu aplikasi terpopuler di Apple App Store dan Google Play Store belum diteliti lebih lanjut.

Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) sebelumnya telah melarang China Mobile beroperasi di AS pada tahun 2019 dengan alasan kekhawatiran signifikan terhadap keamanan nasional.

Pada tahun 2021, pemerintahan Biden juga memberlakukan sanksi yang membatasi investasi warga AS di China Mobile setelah perusahaan tersebut dikaitkan dengan militer China oleh Departemen Pertahanan AS.

Baca Juga:OpenAI Ekspansi Pusat Data AI Stargate ke Seluruh ASAI China Melesat, AS Panik, DeepSeek R1 Tantang Dominasi OpenAI dan Google

CEO Feroot, Ivan Tsarynny, menyatakan bahwa sangat mengkhawatirkan jika AS secara tidak sadar mengizinkan China untuk memantau warganya tanpa tindakan pencegahan.

”Sulit dipercaya bahwa ini hanya kebetulan,” ungkap Tsarynny seperti dikutip AP baru-baru ini.

”Ada begitu banyak hal yang tidak biasa dalam kasus ini,” lanjutnya.

”Anda tahu pepatah ’di mana ada asap, pasti ada api’? Dalam hal ini, ada banyak asap,” tambahnya.

Pakar keamanan siber lainnya juga menyatakan kekhawatiran serupa. Stewart Baker, seorang pengacara dan mantan pejabat senior di Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Badan Keamanan Nasional AS (NSA), berpendapat bahwa DeepSeek menimbulkan risiko keamanan nasional yang lebih besar dibandingkan TikTok.

Menurutnya, informasi yang ditangani dalam chatbot ini cenderung lebih sensitif dibandingkan konten yang biasanya dibagikan di media sosial.

Penggunaan sistem kecerdasan buatan generatif kini semakin meluas, dengan banyak pengguna memasukkan data bisnis rahasia hingga informasi pribadi ke dalam platform ini.

Baca Juga:Sekda Mohamad Zen Jadi Saksi Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Tasikmalaya di Mahkamah Konstitusi Inter Dihancurkan Fiorentina, Simone Inzaghi: Kami Benar-Bbenar Hilang 

Pakar keamanan memperingatkan bahwa risiko keamanan data semakin besar jika platform tersebut dikendalikan oleh negara yang berpotensi menjadi pesaing geopolitik, karena dapat menjadi sumber intelijen yang berharga bagi negara tersebut.

Feroot menemukan bahwa kode yang diunduh dan diaktifkan saat pengguna login ke DeepSeek tampaknya menangkap informasi rinci tentang perangkat pengguna, sebuah teknik yang dikenal sebagai fingerprinting.

Teknik ini sering digunakan oleh perusahaan teknologi di seluruh dunia untuk keamanan, verifikasi, dan penargetan iklan.

Analisis lebih lanjut menemukan adanya tautan dalam kode tersebut yang mengarah ke sistem autentikasi dan manajemen identitas milik China Mobile, yang menunjukkan kemungkinan keterlibatan perusahaan tersebut dalam proses login DeepSeek.

0 Komentar