WASHINGTON, RADARTASIK.ID – Sebuah temuan dari para peneliti keamanan siber Amerika Serikat mengungkap bahwa situs web DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan asal China yang chatbot-nya menjadi aplikasi paling banyak diunduh di AS, memiliki kode komputer yang berpotensi mengirim beberapa informasi login pengguna ke China Mobile.
Perusahaan telekomunikasi milik negara China telah dilarang beroperasi di AS karena alasan keamanan nasional.
Kode yang ditemukan pada halaman login web chatbot DeepSeek mengandung skrip yang sangat disamarkan.
Baca Juga:OpenAI Ekspansi Pusat Data AI Stargate ke Seluruh ASAI China Melesat, AS Panik, DeepSeek R1 Tantang Dominasi OpenAI dan Google
Setelah dianalisis, skrip ini menunjukkan adanya koneksi ke infrastruktur komputer yang dimiliki oleh China Mobile.
Kode tersebut tampaknya merupakan bagian dari proses pembuatan akun dan autentikasi pengguna DeepSeek.
Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek menyatakan bahwa data pengguna disimpan di server yang berlokasi di Republik Rakyat China.
Namun, penelitian terbaru mengindikasikan bahwa keterkaitan antara chatbot ini dan pemerintah China lebih dalam dari yang sebelumnya diketahui.
Pemerintah AS sendiri telah menuding China Mobile memiliki hubungan erat dengan militer China, yang menjadi dasar diberlakukannya sanksi terbatas terhadap perusahaan tersebut.
Hingga saat ini, baik DeepSeek maupun China Mobile belum memberikan tanggapan terkait temuan ini.
Meningkatnya penggunaan layanan digital asal China semakin menjadi perhatian bagi pejabat keamanan nasional AS.
Baca Juga:Sekda Mohamad Zen Jadi Saksi Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Tasikmalaya di Mahkamah Konstitusi Inter Dihancurkan Fiorentina, Simone Inzaghi: Kami Benar-Bbenar Hilang
Tahun lalu, Kongres AS dengan dukungan bipartisan yang luas memutuskan untuk memaksa perusahaan induk TikTok yang berbasis di China untuk melepaskan kepemilikannya atau menghadapi larangan nasional.
Namun, aplikasi tersebut kemudian mendapat penundaan selama 75 hari dari Presiden Donald Trump, yang berupaya menegosiasikan penjualan TikTok.
Penemuan kode yang menghubungkan DeepSeek dengan salah satu penyedia layanan seluler terbesar di China pertama kali dilakukan oleh Feroot Security, sebuah perusahaan keamanan siber asal Kanada.
Temuan ini kemudian dikonfirmasi oleh para ahli komputer independen yang memastikan bahwa kode China Mobile memang ada dalam sistem DeepSeek.
Meskipun para peneliti tidak menemukan adanya transfer data ke China Mobile saat menguji login dari Amerika Utara, mereka tidak dapat memastikan bahwa data beberapa pengguna tidak dikirim ke perusahaan telekomunikasi tersebut.