GARUT, RADARTASIK.ID – Kabupaten Garut sering dijuluki sebagai Swiss Van Java karena keindahan alamnya yang menyerupai negara Swiss. Nama itu pun masih melekat.
Selain itu, nama-nama lain seperti Garut Kota Intan, Garut Kota Dodol, Garut Kota Domba juga melekat dengan Kabupaten Garut.
Pj Bupati Garut Barnas Adjidin menginginkan Garut sebagai Swiss Van Java terus terpelihara dengan baik.
Baca Juga:Cair!! Pembayaran UGR Tol Getaci Menyasar 3 Desa di Garut IniPj Bupati Garut Ingatkan Warga Agar Waspada Angin Kencang
“Ya yang pertama gini ya, kita lihat zaman dulu, jadi kita lihat situs situs yang ada, baik itu gunung atau apapun ya harus dipelihara, jangan sampai dirusak,” ucapnya, Jumat 7 Februari 2025.
Dalam mewujudkan hal tersebut, kata Barnas, perlu duduk bersama dari berbagai pihak. Kemudian harus melakukan aksi nyata.
Ia menyebut, memang zaman sekarang tidak bisa untuk menolak kemajuan akan tetapi perlu juga mempertahankan ciri khas yang ada.
“Iya itu lah harapan kita, kan kita tidak bisa menolak kemajuan, kemajuan tetap harus didorong tapi rasa Swiss Van Java-nya harus tetap ada,” katanya.
Barnas menututkan, Kabupaten Garut adalah salah satu wilayah eksotik, karena dari zaman dulu sudah banyak tamu dari Eropa datang. Bahkan Charlie Chaplin sudah tiga kali datang ke Kabupaten Garut.
Hal tersebut menandakan bahwa Garut menjadi kabupaten yang mempunyai daya tarik.
“Kemarin hasil hitungan bahwa Kabupaten Garut itu 3 terbesar wisata di Indonesia,” katanya.
Baca Juga:Rumah Potong Unggas di Garut Diawasi Ketat, Kualitas Daging Harus BaikRenovasi Sekolah Terdampak Gempa di Garut Tuntas, Diklaim Tahan Gempa
Banyak objek wisata yang bisa didatangi di Kabupaten Garut, seperti wisata pantai selatan, wisata curug atau leuwi, wisata alam gunung, wisata air panas, wisata situ atau danau dan masih banyak yang lainnya.
Kemudian sudah banyak berdiri hotel-hotel yang bagus dari mulai bintang 2 bintang 3 sampai bintang 4. “Garut itu luar biasa, makanya disebut Swiss Van Java,” katanya.
Pihaknya terus berusaha untuk mempertahankan marwah Swiss Van Java ini dengan berbagai usaha.
“Kami mencoba bagaimana menanam pohon pohon di lahan kritis,” pungkasnya. (Agi Sugiana)