GARUT, RADARTASIK.ID – Renovasi sekolah terdampak gempa di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut telah selesai.
Struktur bangunan SD Barusari 4 dan SD Barusari 3 itu menggunakan limbah sampah dan diklaim tahan gempa.
Pj Bupati Garut Barnas Adjidin berterima kasih atas bantuan pembangunan sekolah di Kecamatan Pasirwangi itu.
Baca Juga:Cair!! Pembayaran UGR Tol Getaci Menyasar 3 Desa di Garut IniGelombang Tinggi di Pantai Selatan Garut, Nelayan Diimbau Tak Melaut
“Sehingga dengan selesainya maka proses belajar mengajar bisa dilaksanakan, anak anak bahagia,” ucapnya, Kamis 6 Februari 2025.
Ia menyebut, bangunan yang berdiri saat ini dianggapnya luar biasa, karena terbuat dari bahan daur ulang sampah.
Di samping akan mengurangi sampah, juga didesain tahan gempa bumi.
Barnas mengungkapkan, pihakya terbantu dengan bantuan renovasi sekolah itu.
“Tentu ada anggaran yang bisa efesien untuk banguna di desa-desa lain yang membutuhkan,” katanya.
Dirinya pun berencana melakukan eksplor bangunan di SD Barusari 4 dan 3 ini sebagai percontohan bangunan yang tahan gempa. Karena terbuat dari bahan daur ulang sampah plastik.
Tentu, lanjut Barnas, nantinya bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Garut, khususnya sekolah di wilayah rawan gempa.
“Bisa, bisa, kan ini sampah bisa berkurang terus. Kemudian anti gempa. Kemudian ringan jadi banyak lah kelebihannya,” lanjutnya.
Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito Fifi Pangestu mengaku senang karena renovasi sekolah sudah selesai.
Baca Juga:Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Rumah di Cisompet GarutBocah Tenggelam Usai Selamatkan Kakak yang Terseret Arus Sungai Cimanuk di Garut
“Hari yang istimewa, melihat anak-anak kembali ke sekolah dengan semangat belajar memberi kita semua harapan,” ucapnya.
Ia menuturkan, beberapa bulan lalu tempat ini sempat dilanda gempa. Sekolah rusak. Namun sekarang kondisi sekolah sudah jauh lebih baik. Sekolah yang aman, kuat, dan berkelanjutan.
Fifi menyebut, renovasi sekolah di Barusari atas kolaborasi dari Yayasan Bakti Barito, Kita Bisa, dan Happy Heart Indonesia, bersama relawan dan donatur dari seluruh Indonesia.
“Kita berhasil menggalang Rp 1,7 miliar untuk membangun dua sekolah dengan hampir 84 ribu orang berdonasi dari seluruh Indonesia melalui platform Kitabisa,” katanya.
Ia mengatakan, sekolah-sekolah ini memakan biaya sedikit lebih besar dari bangunan konvensional biasa.
Namun konstruksi ini bukan hanya lebih tahan gempa tetapi juga dibangun dengan 9,4 ton plastik daur ulang.