TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabupaten Tasikmalaya terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan memasang 18 plang assembly point atau rambu-rambu titik kumpul di sembilan kecamatan.
Langkah ini dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana dan memastikan masyarakat memiliki tempat berkumpul yang jelas saat terjadi keadaan darurat.
Sebanyak dua plang titik kumpul dipasang di setiap kecamatan, yaitu di Kecamatan Taraju, Sodonghilir, Bojonggambir, Karangnunggal, Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cikatomas, dan Salopa.
Baca Juga:Prolanis Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Puskesmas Cikalong Tasikmalaya Konsisten Menggelar Sebulan SekaliTak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Sopir Angkot Perbaiki Jalan Terminal Singaparna Tasikmalaya Secara Swadaya
Lokasi pemasangan dipilih dengan mempertimbangkan aksesibilitas serta tingkat kerawanan bencana di wilayah tersebut.
Beberapa plang ditempatkan di halaman kantor kecamatan, sementara lainnya dipasang di desa yang dinilai cukup rawan bencana dan memiliki area yang memadai sebagai tempat berkumpul warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin SIP, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Abdul Azis Riswandi SKep, menjelaskan, pemasangan ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi saat terjadi bencana.
Dengan adanya titik kumpul yang jelas, tim penyelamat dapat lebih mudah memastikan bahwa seluruh warga telah dievakuasi dengan aman.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana merupakan peristiwa yang mengganggu kehidupan masyarakat dan dapat disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun faktor manusia.
Oleh karena itu, perencanaan tanggap darurat menjadi bagian penting dalam menghadapi risiko bencana.
Titik kumpul berfungsi sebagai lokasi yang ditetapkan untuk warga berkumpul setelah evakuasi.
Baca Juga:Bentuk Jiwa Kepemimpinan dan Mental Santri, Ponpes Darussalam Rajapolah Tasikmalaya Gelar PDKSPolres Tasikmalaya Kota Intensifkan Patroli Jalan Kaki, Warga Merasa Lebih Aman
Keberadaannya tidak hanya membantu memudahkan koordinasi antarwarga dan petugas penyelamat, tetapi juga memastikan bahwa tidak ada individu yang tertinggal dalam proses evakuasi.
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah dengan tingkat risiko bencana yang tinggi.
Berdasarkan data tahun 2023, Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat ketiga sebagai daerah paling rawan bencana di Jawa Barat, setelah Cianjur dan Sukabumi.
Dengan kondisi tersebut, pemasangan rambu titik kumpul menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
”Ini baru tahap pertama pemasangan rambu di tahun 2025. Mudah-mudahan ke depannya bisa dilaksanakan lagi pemasangan rambu-rambu titik kumpul atau bisa jadi ada tambahan rambu-rambu untuk jalur evakuasi jadi bisa nyambung untuk tahap pemasangan tahap berikutnya,” ucap Abdul Azis kepada Radartasik.id.