Terduga Teroris? Pria Paruh Baya Diamankan Densus 88, Rumahnya di Pagerageung Tasikmalaya Digeledah

Densus 88 amankan geledah terduga teroris, penggeledahan rumah, polres tasikmalaya kota
Densus 88 Anti Teror melakukan penggeledahan di rumah TE di Kampung Cicubung Desa Cipacing Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (5/2/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Detasemen Khusus 88 (Desus 88) Anti Teror mengamankan pria paruh baya asal Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Bersama jajaran Polres Tasikmalaya Kota, tim gabungan pun menggeledah tempat tinggalnya, Rabu (5/2/2025).

Dari informasi yang dihimpun Radar, yang diamankan merupakan pria berinisial TE (52) warga Kampung Cicubung Desa Cipacing Kecamatan Pagerageung. Polisi pun melakukan penggeledahan di sebuah rumah dengan pendampingan aparat desa.

Kepala Desa Cipacing Aris Suryadi menerangkan bahwa pihaknya mendapat koordinasi dari Densus 88 soal warganya yang diamankan. Di mana TE diduga punya keterkaitan dengan jaringan terorisme di luar daerah. “Mungkin terduga juga lah,” ungkapnya.

Baca Juga:Zonasi Dihapus dan Diganti Domisili dalam SPMB Sekolah, ICMI Tasikmalaya Minta Ada Perhatian Untuk SwastaMediasi Masih Mengambang, Ahli Waris Berikan Waktu Tambahan 3 Hari Sebelum Lahan di Jalan Yudanegara Ditutup

Informasi dari petugas, TE diamankan saat sedang beraktivitas di luar pagi hari sebelum penggeledahan dilakukan. Pihaknya pun diminta untuk mendampingi polisi untuk melakukan penggeledahan di rumah warganya itu. “Diamankannya tadi jam 8 (08.00 WIB), bukan di sini,” ungkapnya.

Adapun dalam penggeledahan yang dilakukan, Aris menyebutkan beberapa barang dibawa oleh petugas dari rumah tersebut. Namun dia tidak memahami secara detail hubungan barang-barang itu dengan aksi terorisme. “Ada tas ransel, memory card dan ada kertas yang di dalamnya ada gambar-gambar bela diri,” katanya.

Disebutkannya bahwa TE merupakan warga Bandung yang menjadi pendatang si desa tersebut karena menikah dengan salah seorang warganya. Dia pun tinggal di rumah tersebut sudah terbilang lama meskipun kurang akrab dengan warga. “Lumayan lama 8 tahunan lah,” ucapnya.

Warga setempat, Iwa (53) mengatakan bahwa TE semenjak tinggal di kampung tersebut tidak begitu banyak bersosialisasi dengan warga. Sehingga dia pun tidak begitu mengenal kesehariannya juga pekerjaannya. “Kalau yang begitu kan memang jarang bersosialisasi,” katanya.

Pedagang di warung pinggir rumah TE, Ucu (50) juga mengaku tidak begitu akrab dengan pria paruh baya itu. Dia tidak menyangka pria paruh baya tersebut merupakan bagian dari jaringan terorisme yang bakal diamankan polisi. “Karena kemarin masih kelihatan ngasih makan ayam,” terangnya.(rangga jatnika)

0 Komentar