TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah kehidupan yang penuh tantangan, semangat gotong royong warga Desa Cibalanarik, Kecamatan Tanjungjaya, dan Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, mengingatkan akan pentingnya kebersamaan dalam membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.
Warga dari berbagai kampung di kedua desa ini bekerja sama untuk memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan mereka, sebuah inisiatif swadaya yang mencerminkan kekuatan komunitas lokal.
Jembatan gantung ini menghubungkan Kampung Ciburuy, Desa Cibalanarik, dengan Kampung Gunung Hingkig, Desa Linggaraja.
Baca Juga:Belum Selesai, Sidang Perselisihan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya Lanjut ke Tahap PembuktianSistem Wasit Kacau, Real Madrid Kirim Surat Kritik Keras kepada Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol
Kondisi jembatan yang sudah mulai rusak mendorong warga untuk turun tangan, melakukan perbaikan dengan bergotong royong.
Sejak dua minggu lalu, warga dari Kampung Ciburuy dan Lemah Neungeut Desa Cibalanarik serta Kampung Gunung Hingkig dan Bunar Desa Linggaraja sudah mulai melakukan pekerjaan perbaikan, yang hingga kini masih terus berlangsung.
Asep Huban, Kepala Dusun Lemah Neungeut, menjelaskan bahwa perbaikan jembatan gantung ini sepenuhnya didanai oleh donatur dan dikerjakan secara swadaya masyarakat.
Perbaikan jembatan ini sangat penting karena jembatan ini menjadi akses utama bagi warga kedua desa.
”Jembatan ini tak hanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari, tetapi juga vital untuk mobilitas ekonomi dan pendidikan,” ungkap Asep saat diwawancarai Radartasik.id.
Jembatan ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi pelajar.
Banyak anak-anak sekolah, terutama siswa SMA dan SMK, yang setiap hari melintasi jembatan ini untuk menuju sekolah mereka.
Baca Juga:Rashford Dianggap Tak Akan Kembali ke Manchester United, Apa yang Terjadi di Balik Keputusan Ini?Kedatangan Gimenez, Walker, dan Joao Felix Bakal Bikin Formasi AC Milan Menggetarkan Lawan
Selain pejalan kaki, jembatan gantung ini juga dapat dilalui sepeda motor, sehingga kenyamanan dan keamanan pengguna sangat bergantung pada kualitas jembatan tersebut.
Perbaikan jembatan ini diharapkan dapat memperkuat fondasi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang menggunakannya, baik untuk kegiatan ekonomi maupun pendidikan.
Dengan adanya kegiatan gotong royong ini, warga tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar warga desa.
Gotong royong dalam perbaikan jembatan gantung ini menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dapat mengatasi tantangan yang ada, bahkan dalam situasi yang penuh keterbatasan.
Semangat ini patut menjadi contoh bagi daerah lain yang membutuhkan usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Sandy AW)