TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mengenai Outing Class yang dilaksanakan salah satu SMP Negeri di Kota Tasikmalaya yang dinilai memberatkan, pihak sekolah angkat bicara. Orang tua siswa diminta memahami secara utuh mengenai kegiatan tersebut.
Pimpinan SMP Negeri yang tidak bisa disebut namanya, menjelaskan bahwa orang tua atau wali siswa perlu memahami secara utuh. Supaya tidak ada kesalahpahaman dari mulai pembiayaan sampai dengan tak ada kewajiban untuk mengikutinya. “Sebetulnya kami sudah memberikan sosialisasi kepada para orang tua,” ungkapnya.
Untuk pembiayaan, dijelaskannya outing class tersebut merupakan program edukasi. Sehingga bukan hanya biaya Rp 495.000 itu bukan sekadar untuk akomodasi saja seperti makan, obat, tiket dan parkir. “Kan kita bukan untuk piknik tapi untuk edukasi, ada biaya tour guide, biaya praktek di pabrik coklat,” ucapnya, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga:Jelang Pemilihan Ketua KNPI Kota Tasikmalaya, Ini Pesan Bagi Semua Kandidat!KNPI 1 Kota Tasik: Saling Klaim Peraih Suara Dhani 108 vs Purba 80 Suara, Adu Gengsi Politisi Muda!
Untuk akomodasi perjalanan pun, lanjut dia, pihaknya menggunakan jasa travel. Sehingga tentunya ada biaya jasa karena tidak diurus secara langsung oleh pihak sekolah. “Untuk teknisnya kami pakai jasa travel,” katanya.
Pihaknya juga menegaskan bahwa tidak adanya paksaan untuk siswa ikut bukan sekadar formalitas. Hanya saja, orang tua yang keberatan akan diminta penjelasan terkait alasannya. “Ketika sudah tahu alasannya, kami akan bantu mencarikan solusi,” ucapnya.
Misalkan, keberatan yang dimaksud karena faktor kesanggupan biaya maka ada beberapa alternatif solusi. Salah satunya ketika ada peluang pembebasan biaya dari pihak travel. “Ketika ada jatah free, bisa berikan untuk siswa tersebut, tapi memang tidak bisa menjamin di awal,” terangnya.
Ketika memang pada akhirnya siswa tetap tidak bisa ikut, itu pun tidak akan jadi masalah. Pihak sekolah akan memberikan kegiatan alternatif dengan tema yang masih sesuai. “Temanya kan kearifan lokal, kegiatannya bisa berkaitan dengan payung geulis atau hal sejenisnya,” ucapnya.
Sementara itu, pihak komite sekolah menambahkan bahwa konsep kegiatan serta pembiayaan sudah diinformasikan dengan para orang tua. Sehingga semuanya sudah dilaksanakan secara transparan. “Prinsipnya sudah tersosialisasikan, kalau memang ada yang tidak bisa ikut ya tidak ada paksaan,” imbuhnya.