Sinopsis Film Coto Vs Konro: Kisah Persaingan Kuliner yang Sarat Drama dan Komedi

Coto Vs Konro (21cineplex.com)
Sinopsis Film Coto Vs Konro
0 Komentar

RADARTASIK.ID– Industri kuliner sering kali menyajikan persaingan yang ketat, tidak hanya soal cita rasa tetapi juga strategi bisnis, hal inilah yang menjadi inti dari film Coto Vs Konro.

Film Coto Vs Konro merupakan sebuah drama komedi yang menggambarkan konflik dua pengusaha kuliner di Makassar.

Disutradarai oleh Irham Acho Bahtiar dan diproduksi oleh DCU Production serta Rumah Semut Film.

Baca Juga:Chef Rudy Choirudin Jadi Juri MasterChef Indonesia Season 12, Ini Tanggapan dan Kriteria Juara yang DicariResep Sop Konro Khas Makassar: Hidangan Berkuah Gurih yang Kaya Rempah

Film ini menampilkan kisah penuh emosi, tawa, dan perjuangan mempertahankan tradisi di tengah persaingan modern.

Sinopsis Film Coto Vs Konro

Berlatar di Kota Makassar, film ini mengisahkan Haji Matto (diperankan oleh Luthfi Sato), pemilik warung Coto Haji Matto yang dikelola bersama ibunya, Hj. Ratna (Andi Naufah Patadjangi), dan anaknya, Sara (Nielam Amir).

Berkat resep turun-temurun dari nenek moyang mereka, warung ini selalu dipenuhi pelanggan setia.

Namun, konflik dimulai ketika seorang pengusaha bernama Daeng Sangkala (Awaluddin Tahir) muncul dengan niat membeli warung Coto Haji Matto untuk dijadikan bisnis waralaba berskala besar.

Haji Matto yang sangat menjaga keaslian resep dan tradisi keluarganya menolak tawaran tersebut dengan tegas.

Tak berhenti di situ, Daeng Sangkala bersama istrinya, Lina (Aty Kodong), dan anaknya, Rizal (Adit Triyuda), kemudian membuka restoran Konro Daeng Sangkala tepat di seberang warung Coto Haji Matto.

Dibantu oleh Rustam (Pieter Ell), seorang konsultan bisnis berpengalaman, mereka menerapkan strategi persaingan yang agresif untuk menarik pelanggan.

Baca Juga:Lezat dan Praktis! Resep Tim Ikan Gurame ala Chef Devina Hermawan, Aroma Gurihnya Bikin LaparSinopsis Film Punk In Love: Perjalanan Anak Punk Akan Tayang di Sinema Siang Spesial RCTI Hari Ini

Meski coto dan konro sama-sama berbahan dasar daging, strategi bisnis Daeng Sangkala secara perlahan mulai menggoyahkan pelanggan setia warung Haji Matto.

Seiring waktu, persaingan semakin memanas dan membuat Haji Matto dihadapkan pada dilema: tetap mempertahankan tradisi atau ikut beradaptasi dengan perubahan zaman.

Kombinasi Drama dan Komedi yang Sarat Makna

Dengan durasi 102 menit, Coto Vs Konro menyuguhkan cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat makna.

Film ini menggambarkan bagaimana dunia kuliner tak hanya soal rasa, tetapi juga strategi bisnis, inovasi, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh para pelakunya.

Dibalut dengan unsur komedi dan drama yang kuat, film ini menjadi tontonan menarik bagi para pecinta kuliner sekaligus penikmat film Indonesia.

0 Komentar