Fast Fashion Jadi Ancaman bagi Lingkungan

fast fashion
Warga memilah pakaian bekas yang ditemukan di skeitar TPA Ciangir, Kamis 30 Januari 2025. (Ayu Sabrina/Radartasik.id).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, tidak hanya ditemukan sampah organik dan anorganik. Pakaian yang biasa digunakan manusia, juga tampak tertumpuk di sana turut digandrungi lalat dan terpijak oleh kaki-kaki sapi.

Para pemulung tidak sungkan memilah baju, celana, hingga kerudung, yang tampak masih layak pakai. Yang terbuang itu, mereka ambil sebagai pakaian baru. Seperti saat Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Wahyudin Iwang, menyambangi TPA Ciangir, ia berdialog dengan para pemulung yang tengah memilah pakaian pada Kamis (30/1/25).

“Lumayan ini masih bisa dipakai. Memang suka banyak pilihan di sini. Ini kerudung, pernah juga ada baju, celana, atau ya segala,” kata seorang pemulung perempuan.

Baca Juga:Membanggakan! Naysyilla Hamidah, Siswi MANSATAS Jadi Runner-Up Nasional Duta Siswa Indonesia!Tim Futsal MAN 1 Tasikmalaya Juara Turnamen Futsal Antar Pelajar Tingkat Kabupaten Tasikmalaya

Wahyudin mengatakan, tumpukkan pakaian itu adalah dampak fast fashion. Kendati dilihat sebagai dampak positif, warga bisa memilah pakaian bekas, mendapatkan pekerjaan baru dengan menjadi pekerja di TPA. Baginya tidak sebanding dengan ancaman dampak kesehatan dan keberlangsungan lingkungan di Ciangir tersebut.

“Beberapa ibu-ibu yang saya tanya bilang bahwa di antara mereka setelah ada TPA bisa mendapatkan pekerjaan. Bahkan mereka juga mengambil pakaian dari tumpukkan sampah. Tapi semua itu tidak sebanding dengan bahaya pada kesehatan mereka,” katanya.

“Bahkan mereka cerita, bau dari TPA itu akan menempel di baju. Saat mencuci pakaian dan menjemurnya, kadang tercium bau kembali dan mereka menyucinya kembali,” tambah Iwang.

Menurut dia, ketatnya persaingan antarmerek dalam industri tekstil menuntut inovasi produk pakaian yang lebih cepat atau fast fashion demi menunjang tren gaya yang semakin dinamis. Fast Fashion menimbulkan kompleksitas masalah, terutama dari segi dampak lingkungan.

Industri mode menapaki babak cepatnya laju perkembangan produk untuk tetap mempertahankan demand dan tren agar tetap eksis di pasaran. Tren gaya kini terus berkembanga seiring dengan beragamnya permintaan pasar.

Produk pakaian yang kita kenal kini memiliki cakupan luas. Tidak hanya mencakup produk penunjang kebutuhan berupa pakaian sehari-hari, tetapi kini juga gencar merambah pada keinginan pakaian sesuai dengan musim bahkan berburu apa yang dipakai bintang papan atas.

0 Komentar