Begitupun berdirinya pabrik daur ulang plastik di kawasan tersebut. Warga berharap mereka berlaku jujur jika memang melakukan kesalahan, membuang limbah pabrik, cacahan plastik ke Sungai Cipajaran. Bukan justru menggunakan ‘tangan besi’ kepada masyarakat.
“Kahoyongmah pabrik teh tos teu beroperasi deui we. Saur anjeunna kan, basa intervensi ka abi. Bodyguardna kanjat peureup teh kana wajah. Nantang bade ngojay di kolam eta (maunya pabrik itu gak usah beroperasi lagi aja. Kata dia waktu intervensi ke saya, bodyguardna sampai mengepalkan tangan ke muka saya nantang mau berenang di kolam itu, red),” ujar Umar.
Dalam diskusi itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Wahyudin Iwang, menegarkan mereka yang berlaku sebagai penjaga lingkungan.
Baca Juga:Membanggakan! Naysyilla Hamidah, Siswi MANSATAS Jadi Runner-Up Nasional Duta Siswa Indonesia!Tim Futsal MAN 1 Tasikmalaya Juara Turnamen Futsal Antar Pelajar Tingkat Kabupaten Tasikmalaya
Ia meminta untuk terus terhubung dengan Walhi ihwal pelaporan pelanggaran hingga tindak kekerasan yang mungkin terjadi.
“Kami bukan pemerintah. Komunikasi kami terbuka. Warga bisa mengadukan segala keluhan dan tindakan penekanan yang dialami kepada kami,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)