Jalan Bebedahan Selalu Terendam Banjir, Sedimentasi Hingga Kesalahan Penempatan Sodetan Diduga Jadi Penyebab

banjir di bebedahan
Banjir merendam rumah warga di Gunung Salikur Bebedahan pada Selasa sore 28 Januari 2025. (Istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hujan deras yang mengguyur Kota Tasikmalaya pada Selasa sore, 28 Januari 2025 menyebabkan sungai meluap hingga merendam Jalan Bebedahan dan sejumlah rumah di Kampung Gunung Salikur, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu.

Luapan air juga menggenangi perbatasan Kecamatan Purbaratu dan Tawang tersebut, termasuk menggenangi teras rumah warga, memaksa mereka untuk segera membersihkan area rumah yang terdampak.

Hingga pukul 19.00 WIB, meskipun air mulai surut, hujan dengan intensitas tinggi masih terus mengguyur wilayah itu.

Baca Juga:Komitmen Bangun Ruang Aktualisasi Potensi Kader, PD Pemuda Persis Kabupaten Tasikmalaya Gagas TITD Tahun KeduaDemi Efisiensi, APBN 2025 Dipangkas Rp 306,69 Triliun, Pemda Diminta Kurangi Perjalanan Dinas 50 Persen

Ketua RT 01 RW 09 Kampung Gunung Salikur, Yayan Heryana, menyebutkan bahwa banjir ini telah menjadi masalah rutin setiap kali hujan deras turun.

“Penyebabnya adalah pendangkalan sungai yang semakin menyempit karena banyak bangunan melanggar aturan. Selain itu, sodetan yang salah penempatan juga membuat aliran air tidak terkontrol,” kata Yayan.

Ia menambahkan seharusnya sodetan sungai ditempatkan pada posisi yang tepat agar aliran air tak terganggu.

Namun, ia menduga kesalahan penempatan sehingga aliran sungai tetap meluap dan berdampak bagi lingkungan sekitar.

“Harapannya, sodetan diperbaiki, dan bangunan yang melanggar aturan segera ditertibkan agar aliran sungai tidak terganggu,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Sukanagara, Hendih Junedi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut.

Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.

Baca Juga:Gubernur Terpilih Minta Anggaran Bantuan TIK SD-SMP Rp 725 Miliar DitundaInilah Khasiat Daun Kelor yang Membuatnya Sangat Mahal di Eropa, Hanya Orang Kaya Mampu Beli

Pihak kelurahan juga telah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) untuk mengatasi masalah sedimentasi dan pendangkalan Sungai Dalem Suba.

“Kami sudah melakukan edukasi kepada masyarakat, tidak hanya di lokasi banjir, tetapi juga di area lain. Kami juga telah berkomunikasi dengan BPSDA untuk melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Dalem Suba. Pendangkalan sungai ini menjadi salah satu faktor utama banjir,” papar Hendih.

Ia menambahkan bahwa pihak kelurahan telah mengajukan bukti berupa foto-foto kondisi sungai kepada BPSDA untuk pengajuan proyek pengerukan.

Pihak BPSDA juga telah meninjau langsung lokasi yang terdampak banjir.

“Kami sudah beberapa kali mengajak pihak BPSDA untuk melihat langsung kondisi di lapangan, termasuk longsor dan sedimentasi. Harapannya, program pengerukan ini bisa segera terealisasi meskipun kendala anggaran menjadi tantangan,” jelasnya. (Firgiawan)

0 Komentar