Pangangonan Hill Tasikmalaya Satukan Konsep Wisata Alam dan Edukasi Budi Daya Madu Tewel

Pangangonan Hill Tasikmalaya
Teguh Ginanjar, petani madu di Pangangonan Hill di Desa Wisata Karangjaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, sedang mengolah madu tewel baru-baru ini. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Objek wisata Pangangonan Hill di Desa Wisata Karangjaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, kini menghadirkan inovasi menarik dengan menggabungkan konsep wisata alam dan edukasi.

Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah budi daya madu tewel, yang tidak hanya menawarkan pengalaman berwisata, tetapi juga memberikan wawasan baru mengenai pengelolaan dan manfaat dari madu tewel.

Agus Setiabudi, salah satu pengelola budi daya madu tewel, menjelaskan bahwa madu tewel atau yang sering disebut madu klenceng, memiliki rasa khas dan beragam manfaat untuk kesehatan.

Baca Juga:5 Alasan Anda Harus Menggunakan NIVEA DeodorantWarga Manonjaya Tasikmalaya Manfaatkan Lahan Tidur untuk Menjaga Ketahanan Pangan Desa

”Budi daya madu ini mulai dikembangkan sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat sekaligus pelestarian lingkungan,” ujarnya kepada Radartasik.id baru-baru ini.

Selain itu, para wisatawan yang berkunjung ke Pangangonan Hill Tasikmalaya berkesempatan untuk menyaksikan langsung proses beternak lebah, mulai dari pengambilan madu hingga memahami cara menjaga ekosistem lebah agar tetap lestari.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk produksi madu, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberadaan lebah dalam ekosistem alam.

Agus Setiabudi menambahkan bahwa dengan adanya wisata alam yang menggabungkan unsur edukasi Bukit Pangangonan ini, diharapkan dapat menginspirasi destinasi wisata lain untuk mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan.

Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran wisatawan mengenai keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga lingkungan.

Kepala Desa Karangjaya, Soni Riswandi, juga mengungkapkan harapannya terhadap perkembangan budi daya madu tewel ini.

Meskipun saat ini hasil budi daya madu tewel belum maksimal, ia yakin bahwa ke depannya, pihak desa akan memberikan dukungan penuh kepada warga untuk mengembangkan usaha ini, yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal.

Baca Juga:Siapkan Siswa Jadi Profesional IoT, SMKS Muhammadiyah 2 Banjarsari Gandeng Telkom IndonesiaHotel Laut Biru Pangandaran Tingkatkan Pengalaman Tamu dengan Konektivitas Super Cepat dari Indibiz

”Selain memberikan penghasilan tambahan bagi peternak lebah, produk madu tewel yang dihasilkan juga menjadi oleh-oleh khas yang banyak diminati wisatawan,” ungkapnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi ekonomi desa dan masyarakat sekitar.

Dengan konsep yang mengintegrasikan edukasi, pelestarian lingkungan, dan ekonomi kreatif, budi daya madu tewel di Pangangonan Hill bukan hanya menjadi destinasi wisata alam semata, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga alam demi keberlanjutan ekosistem dan perekonomian lokal. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar