TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Desa Guranteng di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi contoh nyata keberhasilan petani dalam memanfaatkan lahan secara produktif.
Di desa ini, lahan seluas 4 hektare ditanami jagung sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan lokal.
Menurut salah satu pemilik lahan, Opik, saat ini penanaman jagung dilakukan pada tiga tahap berbeda.
Baca Juga:5 Fakta Menarik yang Membuat Jude Bellingham Pantas Menjadi Kapten Real Madrid5 Alasan Anda Harus Menggunakan NIVEA Deodorant
Sekitar 2,5 hektare telah siap dipanen, 0,5 hektare lainnya masih dalam tahap berbunga, sementara 1 hektare sisanya sedang dalam masa pertumbuhan.
Penanaman ini dimulai pada awal musim penghujan dengan menggunakan bibit unggul seperti NK Super dan NK Sumo yang tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi.
Dengan luas lahan tersebut, Opik menargetkan hasil panen antara 24 hingga 28 ton jagung.
Komoditas ini memiliki pasar yang menjanjikan, karena pembeli, termasuk bandar besar, datang langsung untuk membeli jagung dengan harga Rp 5.000 per kilogram.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil panen tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk dipasarkan ke wilayah lain.
Namun, Opik mengungkapkan bahwa masih ada tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal ketersediaan alat pertanian.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan berupa penyuluhan dan alat perontok jagung, karena proses manual membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Juga:7 Drama Korea Terbaik yang Wajib Ditonton, Termasuk When the Stars GossipKolo Muani, Veiga, dan Alberto Costa Gabung Juventus, Apakah Thiago Motta Bakal Mengubah Formasi Nyonya Tua?
”Saya berani memulai berspekulasi menanam jagung, diharapkan lebih maju lagi karena mempekerjakan warga yang ekonominya memang sedang lemah,” ucapnya.
Langkah ini juga membuka peluang kerja bagi warga desa, seperti diungkapkan oleh Dadang, seorang petani yang bekerja di lahan tersebut.
Ia menyebutkan bahwa aktivitas pertanian ini mampu meningkatkan perekonomian warga dua kampung, yakni Kampung Harentang dan Kampung Parung.
Dengan bayaran harian sebesar Rp 70.000, lahan jagung ini menjadi sumber penghidupan penting bagi masyarakat setempat.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga mendorong Desa Guranteng menjadi salah satu pusat produksi jagung yang mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional. (Radika Robi Ramdani)