TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Permasalahan pencemaran di wilayah TPA Ciangir Kelurahan Tamansari Kecamatan Tamansari telah terjadi berulang setiap tahun. Namun belum ada strategi penyelesaian yang mampu memutus rantai pencemaran akibat limbah TPA dan juga pabrik daur ulang plasti.
Kendati demikian, Wali Kota Tasikmalaya terpilih, Viman Alfarizi Ramadhan memastikan persoalan pencemaran di Tamansari akan menjadi salah satu prioritasnya untuk diselesaikan setelah nanti dilantik.
Termasuk juga dampak lain dari pencemaran itu yang mengganggu masalah Kesehatan dan juga Pendidikan. Semua akan ditangani pemerintah secara perlahan.
Baca Juga:Gubernur Terpilih Minta Anggaran Bantuan TIK SD-SMP Rp 725 Miliar DitundaInilah Khasiat Daun Kelor yang Membuatnya Sangat Mahal di Eropa, Hanya Orang Kaya Mampu Beli
“Terkait Ciangir, sudah ada perencanaan dari Pak Pj Wali Kota. Tahun ini akan ada tindakan nyata untuk menangani masalah tersebut. Upaya ini harus berkelanjutan hingga tahun-tahun ke depan agar dampaknya benar-benar teratasi,” jelasnya.
Viman menyatakan pemerintah senantiasa berkomitmen mencari solusi berkelanjutan untuk menuntaskan persoalan yang ada.
Mesi belum membahas solusinya secara mendalam, namun ia memastikan keberpihakan pemerintah untuk mengatasi persoalan di Ciangir sudah ditetapkan.
“Pengajuan dari kecamatan akan menjadi acuan. Nanti Dinas Lingkungan Hidup (LH) juga akan memprioritaskannya. Semua harus sesuai aturan yang berlaku, termasuk evaluasi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan),” tegasnya.
Ketegasan dalam Penegakan Aturan
Viman menyampaikan bahwa pemerintah harus tegas dalam menangani isu pencemaran dan perizinan yang berpotensi merugikan masyarakat.
Ia berkomitmen untuk mengevaluasi izin pabrik yang diduga turut menjadi sumber pencemaran dan memastikan semuanya berjalan sesuai regulasi.
“Jika AMDAL tidak ada, maka harus ada tindakan sesuai aturan. Saya rasa siapapun, baik anggota dewan, kepala daerah, atau pejabat, harus mematuhi aturan ini. Semua demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:Momen Penuh Keakraban, Perayaan 5 Tahun Honda ADV Club Karawang yang Tak TerlupakanCegah Perkampungan Sepi Seperti di Jepang dan Korsel, Pemerintah Dorong Warga Hidupkan Desa
Seperti diketahui pencemaran di wilayah Ciangir telah terjadi sejak berdirinya TPA dan terus berulang selama belasan tahun silam.
Namun dampak signifikan baru dikeluhkan warga sekitar belakangan ini, setelah mereka mengalami gatal-gatal cukup parah pada 22 Oktober lalu. Puluhan kilogram ikan di kolam mereka juga mati.
Warga menuding bahwa kejadian itu bukan anya diakibatkan pencemaran limbah TPA Ciangir. Tetapi juga ada peran pabrik daur ulang plastic yang berdri sejak 2021 dan belum mengantongi izin. Terutama izin dari warga sekitar.