TPA Ciangir di Tasikmalaya Menggunakan Metode Controlled Landfill Bukan Sanitary Landfill

gas metana di TPA Ciangir
Kendaraan pengangkut sampah keluar dari TPA Ciangir. Foto insert: gelembung air yang disebabkan keluarnya gas metana dari sampah yang ditimbun tanah. (Ayu Sabrina/Radartasik.id/IST)
0 Komentar

“Untuk melaksanakan sanitary landfill itu kan perlu tempatnya harus ditutup sama tanah. Jadi tidak lagi open dumping. Tapi kita coba sosialisasikan dalam bentuk bahasa yang berbeda. Yaitu kita membuat lapangan bola. Kenapa lapangan bola? Karena lapangan bola itu harus menggunakan tanah biasanya. Tadinya sampah kita ratakan, kita tutup dengan tanah, jadi otomatis lapangan bola, tercapai juga sanitary landfill-nya,” tutur Cheka.

“Kita bisa declare bahwa TPA kita sudah menggunakan sanitary landfill,” tambahnya.

Metode ini merupakan alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan pembuangan sampah terbuka atau open dumping karena lebih terkendali dan berkelanjutan. Namun, sanitary landfill memerlukan lahan yang cukup luas, investasi besar, dan pengelolaan yang tepat agar efektif.

Baca Juga:Gubernur Terpilih Minta Anggaran Bantuan TIK SD-SMP Rp 725 Miliar DitundaInilah Khasiat Daun Kelor yang Membuatnya Sangat Mahal di Eropa, Hanya Orang Kaya Mampu Beli

“Kita mencoba mengelola gunung-gunung sampah yang ada. Satu gunung sudah terselesaikan nanti tinggal gunung yang lain. Ini kita ada anggaran skema sanitary landfill sudah ada. Tinggal memperluas, memperbesarnya,” kata dia. (Ayu Sabrina)

0 Komentar