Pembuat Garam di Cimerak Pangandaran Tersisa Hanya Satu Kelompok Tani

Pembuat garam
Salah satu tempat produksi garam di Kabupaten Pangandaran. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pembuatan garam di Pantai Madasari Kecamatan Cimerak dimulai sejak 2018. Namun, pembuat garam saat ini menyisakan satu kelompok tani saja.

Pembuat garam tersebut tergabung dalam kelompok Cipta Rasa Garam Madasari. Menurut Ketua Kelompok Cipta Rasa Garam Madasari, Toto Ismanto (57), kelompoknya satu-satunya pembuat garam di Kabupaten Pangandaran.

“Hanya kelompok kami (Cipta Rasa Garam Madasari) yang masih berjalan. Kalau dulu, ada kelompok lain, tapi sudah gak jalan,” katanya, Jumat 24 Januari 2025.

Baca Juga:Polisi Kejar Terduga Pelaku Kasus Pencurian di PangandaranRawan Tumbang, Pohon di Jalan Nasional Menuju Wisata Pangandaran Dievakuasi

Pembuatan garam, kata dia, sudah dilakukan sejak tahun 2018 setelah menerima pelatihan di Tegal, Cilacap, Jawa Tengah.

Pengolahannya cukup sederhana, dimana air laut ditampung di kolam-kolam yang cukup luas dengan penutup atap menggunakan plastik tebal.

Beberapa kolam di lokasi sudah ada endapan air laut yang sudah mengkristal dan akan menjadi garam.

“Untuk prosesnya, pertama air laut diambil dari laut Madasari dengan menggunakan pompa air,” jelasnya.

Kemudian, dialirkan ke bak kedua. Setelah dua Minggu, air laut tersebut lalu dialirkan ke bak ketiga, dan terakhir dialirkan ke bak pengkristalan.

“Sampai berbentuk garam itu butuh waktu sekitar sebulan. Nah, baru bisa dipanen,” ucapnya.

Kemudian, garam yang sudah dipanen dikirimkan ke Bandung. Dalam sebulan, Toto bisa mendapatkan garam sebanyak 2,5 sampai 3 ton.

Baca Juga:Pengadaan Mobil Dinas Baru Bupati Pangandaran Ada Kemungkinan Tak Akan TerealisasiCuaca Buruk Jadi Salah Satu Faktor Tangkapan Nelayan di Pangandaran Menurun

“Kalau diuangkan, dalam sebulan dapat Rp 2,5 juta. Karena, harga garam dari kita itu hanya Rp 1.000 per kilogram,” katanya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar