TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Gejala penyakit yang diduga mirip chikungunya menyerang secara massal kepada masyarakat di Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Hingga, Kamis, 23 Januari 2025, sebanyak 37 orang warga terjangkit penyakit misterius tersebut dengan gejala demam, pusing, nyeri otot dan susah berdiri. Penyakit ini mulai muncul sejak 19 Januari 2025.
Untuk memastikan penyakit tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya bersama Puskesmas Manonjaya melakukan rapid test serta berencana akan melakukan uji laboratorium serta penelitian epidemiologi.
Baca Juga:5 Alasan Anda Harus Menggunakan NIVEA DeodorantSiapkan Siswa Jadi Profesional IoT, SMKS Muhammadiyah 2 Banjarsari Gandeng Telkom Indonesia
Kepala Desa Kamulyan, Jajang Jasmara, mengungkapkan, kemunculan penyakit yang menyerang warga secara massal tersebut pada awal tahun ini.
”Iya diketahuinya sejak beberapa hari lalu. Setelah kami menerima informasi dari warga di dua kampung yang sakit secara serentak dan bersamaan,” ungkap Jajang kepada Radartasik.id, Kamis, 23 Januari 2025.
Menurutnya, setelah kejadian warga terserang penyakit tersebut, pemerintah desa langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Manonjaya.
”Kami langsung koordinasi dengan Puskesmas Manonjaya untuk melakukan pengecekan kondisi warga kami yang sakit,” kata Jajang.
Dia menyebut, sebanyak 37 orang warga di Desa Kamulyan dan Gunajaya mengalami sakit dengan gejala yang sama, seperti demam, pusing dan nyeri otot, hingga tidak bisa berdiri.
”Alhamdulillah warga kami yang sakit dan mengalami gejala sama sudah mendapatkan penanganan medis oleh pelayanan kesehatan terdekat,” ujarnya, menambahkan.
Jajang mengaku sampai saat ini, belum mengetahui penyebab gejala atau sakit dialami oleh warganya yang sudah mendapatkan pelayanan medis dari Puskesmas Manonjaya.
Baca Juga:Hotel Laut Biru Pangandaran Tingkatkan Pengalaman Tamu dengan Konektivitas Super Cepat dari IndibizWarga Kampung Antralina Tasikmalaya Menuntut Hak Kepemilikan Tanah yang Sudah Ditinggali
”Untuk penyebabnya belum tahu, akan tetapi kata warga ada riwayat pernah chikungunya dulu, yang jelas menyerangnya secara bersamaan,” ungkap dia.
Kepala Puskesmas Manonjaya, Hj Mia Shofia, mengungkapkan, berdasarkan rapid diagnostic test (RDT) yang dilaksanakan terhadap pasien, hasilnya negatif chikungunya.
”Kami sudah melakukan RDT kemarin, hasilnya negatif chikungunya. Kemungkinan penyakit yang menyerang adalah virus biasa,” ungkap Mia.
RDT sendiri tes diagnostik cepat yang digunakan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis. RDT bekerja dengan mendeteksi antigen, yaitu protein yang dihasilkan oleh virus atau bakteri, menggunakan antibodi. (Diki Setiawan)