GARUT, RADARTASIK.ID – Pemerintah Pusat melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendasmen), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengeluarkan surat Edaran Bersama (SEB) Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 400.1/320/SJ yang berisi tentang skema pembelajaran siswa selama Ramadan tahun 2025.
Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa siswa tetap melakukan pembelajaran di sekolah. Namun satu minggu awal Ramadan, siswa belajar secara mandiri atas dasar perintah atau tugas dari sekolahnya masing-masing.
Kemudian selanjutnya siswa kembali ke sekolah dengan melakukan kegiatan belajar seperti biasanya. Dan akhir Ramadan, siswa kembali punya waktu untuk libur untuk silaturahmi dengan keluarga.
Baca Juga:1.571 Peserta Lolos Seleksi PPPK Garut Tahap PertamaSiap Siap! 3 Desa di Garut Ini Akan Segera Terima UGR Tol Getaci
Keluarnya surat edaran tersebut disambut baik guru-guru di Kabupaten Garut. Mereka lebih memilih belajar seperti biasa di sekolah daripada libur selama Ramadan.
Salah seorang guru Bahasa Indonesia di SMP Insan Karim Qur’anic Boarding School, Riva Zulfa Fadhilah mengatakan, sebelumnya memang simpang siur terkait libur bulan Ramadan.
“Kemarin sempat ramai pemberitaan libur full selama Ramadan. Jujur kurang setuju, karena justru di bulan Ramadan itu harus dipadatkan kegiatan, supaya bisa mendistrack siswa dari rasa laparnya,” ucapnya, Rabu 22 Januari 2025.
Mendengar surat edaran terkait kegiatan selama Ramadan, ia senang karena selama siswa tetap belajar di sekolah meskipun di awal ada pembelajaran di rumah selama satu minggu. “Ya alhamdulillah,” katanya.
Riva mengungkapkan, idealnya pembelajaran di bulan Ramadan selalu diawali materi keagamaan seolah pesantren kilat di jam awal, baru selanjutnya materi umum.
Ia menyampaikan hal tersebut perlu dilakukan agar tidak membuat siswa jenuh. “Supaya anak tidak jenuh. Jadi dari pagi sampai siang di sekolah, siangnya ada waktu untuk istirahat dan sorenya ikut pesantren kilat,” katanya.
Selain itu, kata Riva, kegiatan atau pembelajaran yang dilakukan dibuat semenarik mungkin seperti pembelajaran di luar kelas dan lainny. Sebab saat ini sudah banyak metode-metode pembelajaran.
Baca Juga:14 Orang Meninggal Karena DBD di Garut, Selama Tahun 2024 Ada 3.200 KasusPengunjung Taman Satwa Cikembulan Garut Membeludak, Feeding Hewan Masih Jadi Daya Tarik
Hal serupa disampaikan Guru Dakwah MA Plus Keterampilan Al Musaddadiyah, Nizar Ashhab. Dia mengatakan memang sebaiknya di bulan Ramadan siswa sekolah sebagai mana biasanya.