Program “Membangun Desa” difokuskan pada upaya pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari.
Tim pelaksana memberikan pelatihan pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Ketua program, Muhammad Iqbal Fajar Setiawan, menegaskan pentingnya pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat untuk menekan angka stunting.
Baca Juga:Inilah Khasiat Daun Kelor yang Membuatnya Sangat Mahal di Eropa, Hanya Orang Kaya Mampu BeliMomen Penuh Keakraban, Perayaan 5 Tahun Honda ADV Club Karawang yang Tak Terlupakan
“Keterlibatan aktif masyarakat, terutama ibu hamil dan kader kesehatan, sangat efektif dalam menurunkan angka stunting di wilayah ini,” jelasnya.
Pada tahun 2024, jumlah ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK) di Kota Tasikmalaya mencapai 685 orang.
Puskesmas Mangkubumi mencatat angka tertinggi dengan 63 kasus, disusul Tamansari dengan 60 kasus, dan wilayah lainnya seperti Bantar, Cihideung, dan Purbaratu dengan angka lebih kecil.
Masalah akses air bersih dan gizi buruk menjadi tantangan besar dalam upaya menurunkan angka stunting.
Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup serta akses air minum yang layak untuk mendukung tumbuh kembang mereka. (Ayu Sabrina)