TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMKN Bantarkalong di Kabupaten Tasikmalaya kini meluncurkan program kesemaptaan untuk siswa kelas X dan XI pada tahun ajaran ini.
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan karakter siswa agar dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di industri otomotif.
Iim Susantho ST, Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMKN Bantarkalong, mengungkapkan, program kesemaptaan baru pertama kali diterapkan pada semester ini.
Baca Juga:Mohamed Salah Mencapai Tonggak Sejarah di Eropa, Liverpool Pecahkan Rekor Liga Champions Setelah 20 TahunVirgil van Dijk Menyamai Rekor Legenda Liverpool Setelah 42 Tahun, Ini Pencapaiannya!
Iim yang juga mengajar di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), mengatakan bahwa dirinya dibantu oleh rekan-rekan guru lainnya dalam melaksanakan program ini.
Pada hari pertama pelaksanaan, program ini difokuskan pada latihan fisik, termasuk push-up, sit-up, pull-up, dan lari.
Iim menekankan bahwa program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan tes fisik yang diterapkan oleh perusahaan bonafide seperti Daihatsu, Toyota, dan AHM.
Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki standar ketat untuk kesemaptaan fisik, seperti kemampuan melakukan 30 kali push-up, sit-up, dan pull-up dalam satu menit serta lari 800 meter dalam waktu empat menit.
Meskipun pada awalnya siswa tidak diberi target tertentu, program ini bertujuan untuk mengukur kekuatan fisik masing-masing siswa.
Iim menambahkan bahwa kedepannya, saat siswa memasuki Kelas XII, mereka diharapkan sudah mampu memenuhi target tersebut.
Program kesemaptaan ini tidak hanya berfokus pada kekuatan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek tinggi badan siswa. ”Paling banyak itu masalahnya rata-rata di tinggi badan,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu, 22 Januari 2025.
Baca Juga:Thiago Motta Kritik Kinerja Lini Serang Juventus Setelah Hasil Imbang yang Mengecewakan di Liga ChampionsReal Madrid ke Puncak, Kylian Mbappe: Sekarang Semuanya Ada di Tangan Kami Sendiri
Iim menjelaskan bahwa beberapa perusahaan, terutama yang bonafide, menerapkan persyaratan tinggi badan minimal 165 cm.
Oleh karena itu, para siswa diberi kesempatan untuk mengikuti olahraga yang dapat meningkatkan tinggi badan, seperti renang, selama masa pendidikan mereka.
Menurut Iim, masalah utama yang sering dihadapi oleh siswa adalah kekurangan tinggi badan.
Meskipun masih ada toleransi dalam hal kekuatan fisik seperti lari dan push-up, kekurangan tinggi badan bisa menjadi penghalang bagi siswa untuk diterima di perusahaan-perusahaan besar.
Selanjutnya, Kepala Program Kesemaptaan SMKN Bantarkalong, Agus Kadarusman SPd, menambahkan, tujuan utama dari program ini adalah mempersiapkan siswa dengan keterampilan fisik dan mental yang dibutuhkan industri.