BANJAR, RADARTASIK.ID – Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar menyayangkan adanya puluhan remaja diamankan petugas saat patroli gabungan, Minggu 19 Januari 2025 dini hari.
“Sangat menyayangkan terjadi. Dan sering terjadi, ini akibat kenakalan remaja. Menurut kami sudah hilangnya budaya gotong royong,” ucap Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota Banjar Dicky Agustaf, Selasa 21 Januari 2025.
Menurutnya, zaman dulu ketika nongkrong di sebuah warung biasanya disuruh pulang ke rumah. Namun sekarang jarang untuk menyadarkan mereka kembali pulang.
Baca Juga:Puluhan Remaja di Kota Banjar Diamankan saat Nongkrong Dini Hari, Ditemukan MirasPolres Banjar Datangi Sekolah, Ini Pesan kepada Para Pelajar
Dia menyarankan ke stakeholder terkait, khususnya di bidang pendidikan dan aparat penegak hukum (APH) mengambil benang merah menyelesaikan masalah tersebut.
Pasalnya kebanyakan remaja diamankan masih berstatus pelajar dan masih di bawah umur.
“Kejadian ini bukan lagi sekali, dua kali. Tapi sering terjadi. Sayangnya stakeholder terkait tidak ada langkah konkret untuk menanganinya,” jelasnya.
Harusnya, ketika remaja diamankan tidak hanya sebatas diberi pembinaan saja. Namun ada solusi dari stakeholder terkait ke depannya harus seperti apa.
Supaya mereka tidak lagi mengulang. Perlu tindakan yang membuat jera. Jangan hanya sebatas diberi arahan tanpa adanya solusi.
“Bukan miris lagi, tapi darurat mental anak remaja. Maka perlu adanya gebrakan bersama dalam mengatasinya,” ucapnya.
Dia menyarankan ke pemerintah dan stakeholder terkait mengadakan kegiatan untuk meningkatkan budaya pendidikan. Budaya bukan sekadar kesenian, tapi juga budaya gotong royong di dunia pendidikan. (Anto Sugiarto)