CIAMIS, RADARTASIK.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan untuk wilayah Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Baregbeg belum sepenuhnya berjalan. Namun, kekhawatiran sudah mulai dirasakan oleh pedagang kantin atau warung makan di sekolah.
Pengelola kantin sekolah di Kabupaten Ciamis khawatir pendapatan akan menurun karena program tersebut dinilai berpotensi mengurangi kebiasaan siswa untuk membeli makanan atau jajanan di kantin selama jam istirahat.
Salah satu pedagang kantin di SMAN 1 Ciamis, Iis, mengungkapkan bahwa meskipun sekolahnya belum menerima program MBG, dirinya merasa waswas karena program ini menyasar kebutuhan makan siswa.
Baca Juga:Dugaan Korupsi di Ciamis Kembali Mencuat, Warga Jelat Protes Belum Terealisasinya Anggaran DesaBawaslu Kabupaten Ciamis Didesak Tanggapi Dugaan Kekeliruan Keputusan KPU dalam Menetapkan Calon Terpilih
Sebagai pedagang yang menjual nasi dan lauk pauk kepada siswa, ia mengandalkan pendapatan dari mereka yang membeli makanan saat istirahat.
Kekhawatiran tersebut muncul karena siswa yang sudah kenyang dengan makanan dari program MBG kemungkinan besar tidak akan lagi membeli makanan di kantin.
Oleh sebab itu, para pedagang berharap adanya kebijaksanaan dalam pelaksanaan program MBG.
Mereka mengusulkan agar kantin sekolah dapat ikut berperan dalam menyediakan menu yang akan diberikan kepada siswa, seperti lauk-pauk, sayur, atau hidangan lainnya.
Dengan keterlibatan kantin sekolah dalam program MBG, tidak hanya keberlangsungan pendapatan pedagang kecil yang dapat terjaga, tetapi juga tercipta sinergi antara program pemerintah dan komunitas sekolah.
Harapannya, solusi ini mampu memberikan manfaat ganda, yakni memenuhi kebutuhan gizi siswa sekaligus mendukung ekonomi pedagang lokal.
”Khawatir biasanya makan di sini, terus pada mendapatkan program MBG, bisa berkurang. Karena biasanya habis rata-rata ada 50 porsi makan. Inginnya ada bisa mengelola makan siang gratis, minimal nasi atau lauk bahkan sayurnya,” katanya kepada Radartasik.id, Senin (20/1/2025).
Baca Juga:Pengisian Wakil Bupati Ciamis Berpotensi ke MK, Herdiat: Saya Rasa Saya Akan Dilantik Dulu Bersama AlmarhumPemkab Ciamis Libatkan Forum Anak Daerah dalam Perencanaan Pembangunan, Apa Alasannya?
Dengan begitu dia pun bakal memutar otak ketika kantin sekolah tidak dilibatkan program MBG. Karena, di kantin sekolah tidak gratis, tetapi bayar.
”Terus bagaimana bisa menutup biaya operasional ketika siswanya sudah pada kenyang sehingga tidak jajan atau makan?” katanya.
Pedagang warung MA Al Hasan Babakan Teti menyampaikan sedikit ada kekhawatiran ketika berjalan program MBG, akan tetapi karena di sini jualan tidak hanya makanan juga ada sayuran, sembako dan jajan. Sehingga rezeki sudah ada yang mengaturnya.