Situasi Kondusif, Reddoorz Cilolohan dan Warga Setempat Samakan Sikap

Penginapan hotel reddoorz inara cilolohan tasikmalaya, miras narkoba dan prostitusi
Pengelola Reddoorz Inara Cilolohan memasang spanduk penolakan terhadap miras, narkoba dan praktik prostitusi, Minggu (19/1/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menindaklanjuti aspirasi warga, Reddoorz Inara Cilolohan Kota Tasikmalaya memberikan respons positif. Pengelola tempat penginapan itu pun menguatkan keharmonisan dengan warga sekitar.

Sebagaimana diketahui, warga RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya menolak peredaran narkotika, miras dan prostitusi. Salah satunya mendatangi Reddoorz Inara Cilolohan untuk mengingatkan hal tersebut.

Manajer Reddoorz Inara Cilolohan Moch Mizal mengungkapkan dukungannya atas aspirasi warga tersebut. Pasalnya, pihaknya juga pada dasarnya menolak peredaran narkotika, miras dan prostitusi. “Kami mendukung aspirasi dari warga,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (19/1/2024).

Baca Juga:Bantuan Rp 10 Juta Kurang Peminat Di Kota Tasikmalaya, Maunya Bansos?Islah! Laporan Polisi Kasus Pimpinan Lembaga Pendidikan di Kota Tasikmalaya Berakhir Dicabut

Pihaknya pun memiliki prosedur dan pelayanan di mana pengunjung tidak diperbolehkan membawa miras, narkotika termasuk menjalankan praktik prostitusi. Salah satunya dengan memberi peringatan dan memasang spanduk khusus. “Kami juga sudah melakukan langkah-langkah sesuai dengan aturan,” katanya.

Sebagai aksi nyata, dirinya menerangkan beberapa kali memberikan teguran bahkan menolak pengunjung. Hal itu ketika pengunjung melakukan hal-hal yang mengganggu kondusivitas, termasuk yang dipicu oleh miras. “Karena kami juga perlu menjaga kenyamanan pengunjung lain,” terangnya.

Pengelola pun sudah membangun komunikasi dengan tokoh warga di lingkungan RW 08. Moch Mizal pun menerangkan bahwa pihaknya dengan warga sudah memiliki hubungan harmonis. “Kami dengan warga sama-sama membangun kondusivitas,” katanya.

Pemuda Karang Taruna Cilolohan, Henhen Hendiana mengatakan pada prinsipnya keberadaan Reddoorz Inara memberikan kemanfaatan bagi warga. Karena tidak sedikit warga yang bekerja di tempat penginapan tersebut. “Enggak ada masalah dengan warga, malah pemuda-pemuda di sini jadi bisa ikut bekerja,” ucapnya.

Serupa diungkapkan warga setempat, Asep Suherman (51) yang mengaku dia tidak merasa penginapan tersebut bermasalah. Meskipun tidak bekerja di tempat tersebut, tidak dipungkiri dirinya kadang bisa ikut mengais rezeki. “Aman-aman saja, lumayan lah saya bisa dapat tambah-tambah (penghasilan),” imbuhnya.(rangga jatnika)

0 Komentar