“Atensi ke Ciangir itu memang harus kita lakukan supaya masyarakat sekitar tidak terdampak. Terutama alat itu akan ada dari provinsi, saya tahu gas metana ini. Saya juga berdiskusi terus dengan pak Pj. Mudah-mudahan bisa dicegah risikonya. Yang saya tahu beberapa bulan lagi (akan datang) untuk alat yang memang bisa pencemaran itu dikurangi. Gas metana itu juga yang sekarang di bawah tumpukan sampah, tentunya nanti ada solusi yang bisa secara ilmiah dipelajari. Harus pakai paralon kan,” ujar Viman saat meninggalkan ruang rapat pleno KPU Kota Tasikmalaya, Kamis 9 Januari 2025.
Viman juga mencetuskan ide program sister city yang dapat menjadi solusi dalam menangani pencemaran di TPA Ciangir. Program sister city adalah konsep kerja sama antara dua kota atau negara yang berbeda secara geografis, administratif, dan politik.
“Bahkan bukan dengan kabupaten/kota di Indonesia saja, knowledge sister city juga bisa dari luar, yang memang teknologinya lebih baik. Pendanaan dan alat itu bisa kolaborasi dengan siapapun juga,” tuturnya. (Ayu Sabrina)