TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Laporan polisi dari Cemara (22) (nama samaran) terhadap salah satu pimpinan lembaga pendidikan, sebut saja Bonsai (71) (nama samaran) berujung islah. Keduanya pun sudah bertemu dan merencanakan pernikahan yang dijanjikan.
Pasca berseteru dan menempuh jalur hukum, Cemara dan keluarga Bonsai didampingi pengacaranya melakukan pertemuan di Cordella Ballroom, Minggu (19/1/2025). Keduanya pun bersepakat untuk islah dan akan menikah sebagaimana yang direncanakan.
Kuasa hukum Bonsai, Ecep Nurjamal mengatakan bahwa persoalan ini pada dasarnya berawal dari rencana pernikahan terlapor dan pelapor. Kendati demikian dalam perjalanannya ada kendala dan kesalahpahaman di keluarga. “Karena ada kesalahpahaman, muncullah masalah,” ungkapnya kepada Radar.
Baca Juga:Kasus Kejahatan Jalanan Terus Berulang, Geng Motor Berhadapan dengan Petarung Kodrat di Kota TasikmalayaSetelah Kasus Rumah Tahfidz Daarul Ilmi, MUI Kota Tasikmalaya Keluarkan Instruksi
Bonsai dan keluarga pun kaget setelah Cemara membuat laporan polisi pada Kamis 16 Januari 2025. Dari hal itu, pertemuan pun dilakukan untuk menjalin komunikasi secara utuh. “Alhamdulillah, kami bisa berkomunikasi hari ini untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi,” ucapnya.
Dari komunikasi tersebut, keduanya pun sudah bisa saling memahami dan bersepakat untuk islah. Bonsai dan Cemara pun berencana menikah dalam waktu dekat ini sebagaimana yang dijanjikan. “Karena dari awal klien saya (Bonsai) memang sudah berencana menikahinya (Cemara),” tuturnya.
Sejurus dengan itu, kuasa hukum Cemara, Buana Yudha mengakui bahwa akar persoalan ini dikarenakan kekecewaan kliennya. Di mana Bonsai sudah menjanjikan akan menikahi kliennya, namun belum juga direalisasikan. “Rencananya kan mau menikah, tapi tidak juga terlaksana,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa ada kendala di keluarga sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Bahkan hal tersebut sampai membuat persoalan semakin melebar. “Jadi klien kami semakin kecewa dan membuat laporan polisi,” ucapnya.
Kendati demikian, kesalahpahaman pun sudah bisa diluruskan dan kedua pihak bersepakat untuk berdamai. Nota kesepakatan islah pun sudah dibuat dan pihaknya segera mencabut laporan polisi yang sudah dilakukan. “Jadi sekarang sudah islah, dan kami berharap tidak ada yang memprovokasi apalagi mengaitkan dengan hal SARA,” imbuhnya.(rangga jatnika)