Dalam kasus ini, polisi juga berhasil mengamankan lima orang pelaku, 4 di antaranya merupakan anak di bawah umur.
Belum lama ini, Minggu 12 Januari 2025 dua remaja ditemukan terkapar di Jalan Wasita Kusumah Kecamatan Indihiang. Keduanya dibawa ke rumah sakit namun satu di antaranya meninggal dunia.
Dugaan awal, mereka merupakan korban kecelakaan namun polisi melihat ada kejanggalan. Di mana korban diindikasi merupakan korban penganiayaan yang diduga oleh geng motor.
Baca Juga:Setelah Kasus Rumah Tahfidz Daarul Ilmi, MUI Kota Tasikmalaya Keluarkan InstruksiGuru Madrasah Desak Pembentukan Dewan Pendidikan di Kota Tasikmalaya
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Meskipun ada kendala karena pihak keluarga menolak autopsi pada jenazah korban.
Guru besar Kodrat H Noves Narayana mengatakan bahwa aktivitas geng motor sudah semakin meresahkan. Dia pun bersyukur pembacokan di Jalan SL Tobing bisa terungkap dan diproses secara hukum. “Alhamdulillah pelaku diproses hukum sebagaimana aturan yang berlaku,” ucapnya.
Kendati demikian, aktivitas geng motor menurutnya tidak selesai begitu saja. Ke depannya, kasus-kasus kejahatan jalanan tetap rawan terjadi di Kota Tasikmalaya. “Maka dari itu, kami ikut turun tangan membantu kepolisian melakukan sweeping terhadap geng motor,” ucapnya.
Sejauh ini, beberapa kelompok masyarakat sudah ikut bergabung dalam gerakan melawan aksi geng motor ini. Pihaknya berharap lebih banyak lagi masyarakat yang ikut andil melawan. “Karena kita paham kalau hanya mengandalkan, mereka punya keterbatasan jadi perlu dibantu,” tuturnya.
H Noves pun meminta masyarakat yang memang tidak punya kepentingan penting agar tidak berkeliaran di malam hari. Karena geng motor ini rata-rata berulah dan memakan korban setelah lewat tengah malam. “Rata-rata kejadian itu di rentang waktu Sabtu malam sampai Minggu pagi,” katanya.
Sebelumnya, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M Faruk berkomitmen untuk menjaga Kamtibmas, khususnya dari ancaman geng motor. Untuk langkah awal dirinya akan melakukan koordinasi secara internal terlebih dahulu dengan berbagai satuan yang ada. “Nanti saya akan membahas secara komprehensif dengan jajaran saya dalam rangka menanggulangi geng motor,” katanya.
Dirinya juga meminta dukungan dan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat di Tasikmalaya. Karena dengan berkolaborasi, upaya menjaga kamtibmas dari gangguan geng motor bisa lebih optimal. “Harapan saya bisa bersinergi dengan stakeholder terkait, eksternal untuk bisa sama-sama menanggulangi geng motor,” imbuhnya.(rangga jatnika)