TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Kondisi SDN Ciangir yang terletak dekat dengan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Ciangir mendapat perhatian serius dari Ipa Zumrotul Falihah, Direktur Taman Jingga sekaligus pengamat isu perempuan dan anak.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap keadaan sekolah tersebut yang jauh dari layak, baik dari segi fasilitas maupun lingkungan.
“Mendengar dan membaca berita, serta melihat foto-foto dari lapangan, saya kaget. Ternyata di Kota Tasikmalaya, yang radiusnya tidak terlalu jauh dan bukan daerah pelosok, masih ada sekolah dengan kondisi memprihatinkan seperti itu pada tahun 2025,” ujar Ipa dalam pernyataannya.
Baca Juga:Inilah Khasiat Daun Kelor yang Membuatnya Sangat Mahal di Eropa, Hanya Orang Kaya Mampu BeliMomen Penuh Keakraban, Perayaan 5 Tahun Honda ADV Club Karawang yang Tak Terlupakan
Ipa menyoroti bahwa fasilitas di SDN Ciangir sama sekali tidak memenuhi standar sekolah ramah anak. Tidak adanya toilet, kondisi bangunan yang rapuh, serta lingkungan tercemar membuat hak-hak anak terabaikan.
Menurutnya, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, tetapi kenyataannya justru berisiko bagi para siswa.
“Mulai dari fasilitas, keamanan, hingga kesehatan, semuanya tidak memenuhi standar. Padahal, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mencanangkan konsep sekolah ramah anak, yang mencakup satuan pendidikan yang aman, bersih, berbudaya lingkungan, serta mampu melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi,” tambahnya.
Lingkungan sekitar TPA Ciangir yang tercemar dan tidak aman semakin memperparah situasi. Ipa menilai bahwa kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi anak-anak yang harus tinggal dan belajar di sana.
Ia menyerukan agar semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik.
“Anak-anak yang bersekolah di sana harus bergelut dengan kondisi yang tidak layak, baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal mereka. Ini bukan hanya soal bangunan, tetapi juga tentang masa depan mental dan fisik anak-anak. Apalagi, sekolah yang tidak layak seperti itu bisa berdampak pada terganggunya proses belajar mereka,” jelasnya.
Ipa menekankan pentingnya relokasi sekolah ke tempat yang lebih aman dan layak sebagai solusi mendesak.
Baca Juga:Cegah Perkampungan Sepi Seperti di Jepang dan Korsel, Pemerintah Dorong Warga Hidupkan DesaMAN 1 Tasikmalaya Gelar Seleksi KSM dan OSN untuk Cetak Siswa Berprestasi
“Jika memungkinkan, lebih baik membangun gedung baru di lokasi lain. Sebab, meskipun bangunan di lokasi saat ini diperbaiki, lingkungannya tetap tidak mendukung tumbuh kembang anak yang optimal,” ujarnya.