TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kebijakan SMPN 2 Kota Tasikmalaya yang melarang siswa membawa smartphone ke sekolah terus mendapat apresiasi.
Kali ini, apresiasi datang dari aplikasi penyedia jasa layanan transportasi yang mengunjungi sekolah tersebut setelah kebijakan ini viral di media massa.
Kepala SMPN 2 Kota Tasikmalaya, Hj Affi Endah Navilah MPd mengungkapkan bahwa sekolahnya baru saja menerima kunjungan dari para petinggi Grab Jawa Barat.
Baca Juga:Inilah Khasiat Daun Kelor yang Membuatnya Sangat Mahal di Eropa, Hanya Orang Kaya Mampu BeliMomen Penuh Keakraban, Perayaan 5 Tahun Honda ADV Club Karawang yang Tak Terlupakan
Mereka memberikan perhatian besar terhadap pelarangan membawa ponsel yang telah diterapkan.
“Kami tidak menyangka akan mendapat atensi sebesar ini. Sejak awal memberlakukan larangan membawa HP, tidak ada MoU tertulis antara sekolah dan Grab atau pihak mana pun. Kami juga tidak ingin ada indikasi bahwa pelarangan ini dilakukan untuk keuntungan sekolah. Semua fasilitas yang digunakan disediakan secara mandiri, dan layanan dari platform lain tetap tersedia,” ujar Hj Affi pada Jumat 17 Januari 2025.
Hj Affi menceritakan bahwa dalam kunjungan tersebut, Manajer Grab Jawa Barat, Lubbi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif SMPN 2 yang mendukung dunia pendidikan dengan memanfaatkan aplikasi transportasi untuk memudahkan siswa pulang tanpa perlu membawa ponsel.
“Beliau sangat berterima kasih kepada SMPN 2 yang telah turut membuat Grab menjadi harum namanya karena tidak pernah menyangka bahwa ada hal yang bisa dilakukan untuk menunjang dunia pendidikan,” kata Hj. Affi.
Lebih lanjut, Grab Jabar dikabarkan telah melakukan rapat dengan pimpinan pusat untuk mendukung program ini dengan menyediakan perangkat atau sumber daya manusia yang membantu layanan pemesanan kendaraan bagi siswa. Hal ini diharapkan dapat memudahkan aktivitas siswa setelah pembelajaran.
Hj Affi menyampaikan terima kasih atas niat baik Grab dan menegaskan bahwa SMPN 2 berupaya menciptakan suasana baru yang mendorong siswa untuk lebih fokus belajar dan bersosialisasi.
“Kami berharap ke depannya Grab dapat membuka portal baru bernama ‘Grab for School’ dengan pelayanan yang lebih mudah dan ringan bagi murid. Kami juga mengusulkan agar Grab menyediakan layanan khusus bagi murid atau orang tua yang menginginkan pengemudi perempuan,” tuturnya.