TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perubahan tren belanja masyarakat dari offline ke online memberikan dampak besar bagi para pelaku usaha, terutama mereka yang selama ini mengandalkan penjualan luring.
Penurunan jumlah pengunjung yang signifikan membuat sebagian pelaku usaha memilih menutup toko, sementara sebagian lainnya beradaptasi dengan menggabungkan penjualan offline dan online.
Salah satu yang merasakan dampaknya adalah Yuli, penjaga toko pakaian di Pasar Cikurubuk. Ia mengaku mengalami penurunan omzet yang signifikan sejak dua tahun terakhir akibat pergeseran pola belanja masyarakat.
Baca Juga:Stylo Club Bandung Rayakan Awal Tahun dengan Touring Seru dan Kepedulian Sosial di PangandaranSiapakah Vitor Reis, Pemain Palmeiras yang Didekati Manchester City?
”Mulai terasanya setelah Covid-19, sekitar dua tahunan lalu. Kalau dulu banyak yang datang ke sini, sekarang mereka lebih memilih berbelanja online,” ujar Yuli.
Penurunan omzet ini memaksa para pemilik usaha untuk mencari strategi baru agar tetap bertahan di tengah persaingan dengan platform belanja online yang menawarkan kemudahan dan kepraktisan. Terlebih, sektor fashion menjadi salah satu yang paling terdampak akibat perubahan tren belanja tersebut.
Untuk menyiasati situasi ini, pemilik toko tempat Yuli bekerja memilih tetap mempertahankan toko fisik di pasar, namun juga mulai merambah ke penjualan online. Bahkan, pemilik toko memanfaatkan siaran langsung (live streaming) untuk menarik pelanggan. “Kalau di rumahnya sering live juga,” ungkap Yuli.
Hal serupa disampaikan Delis, karyawan toko pakaian thrift di Mal Mayasari Plaza. Ia menyebutkan bahwa pihaknya kini tak hanya mengandalkan penjualan offline, tapi juga aktif di berbagai platform online.
”Kadang-kadang kami juga melakukan live streaming di toko karena sekarang kan orang lebih senang belanja online. Jadi, kami juga harus mengikuti,” jelasnya.
Meskipun kemajuan teknologi memberikan peluang baru, para pelaku usaha berharap masyarakat mau kembali berbelanja langsung di toko.
Yuli menilai, berbelanja di toko offline memiliki keunggulan yang tidak bisa ditemukan saat belanja online. Salah satunya memastikan kualitas produk yang akan dibeli.
Baca Juga:Fabrizio Romano Sebut Bintang Napoli Khvicha Kvaratskhelia Bakal Segera Selesaikan Kontrak dengan PSGSiapakah Alberto Costa, Rekrutmen Baru Juventus dan Bagaimana Potensi Perannya di Lini Pertahanan?
”Kalau di sini kan bisa dipastikan bahannya kaya gimana, kalau di online cuma lihat gambarnya aja. Harapannya bisa rame lagi kaya dulu. Dulu kalau bulan Ramadan omset toko bisa sampai puluhan juta, kalau sekarang susah mau dapat omset segitu,” tuturnya.